Gudeg.net - Jurnalis kantor berita Antara memamerkan karya fotografi dalam pameran Kunokini di Bentara Budaya Yogyakarta (BBY). Pameran ini berlangsung 22-27 November 2019.
Peserta pameran adalah pewarta Antara Jateng dan DIY. Terpajang di dinding galeri, foto-foto berbagai peristiwa dan dinamika kehidupan sehari-hari.
Memasuki ruang pamer, kita akan menjumpai foto Tradisi Memet Ikan yang diselenggarakan di Embung Gemblegan, Kalikotes, Klaten, Jawa Tengah karya Aloysius Jarot Nugroho. Nampak dalam foto berukuran besar ini warga sedang berebut uang yang dilemparkan dalam botol dengan menggunakan jaring.
Ada pula foto peristiwa tradisi Garebeg Besar di Keraton Kasunanan Surakarta. Dalam foto karya Mohammad Ayudha ini nampak Abdi Dalem Keraton Kasunanan Surakarta membawa gunungan menuju Masjid Agung. Dalam foto lainnya, Ayudha memamerkan foto saat Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat SISKS Paku Buwono XIII menghadiri acara Tingalan Dalem Jumenengan di Keraton Kasultana Surakarta Hadiningrat, Solo.
Dalam foto karya Aditya Pradana Putera, nampak Boneka Replika karakter Superman diarak saat tradisi Kirab Merti Bumi Gintungan di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah.
Terpajang pula karya foto mengenai berbagai upacara tradisi lainnya seperti Nguras Enceh di komplek makam raja-raja Mataram di Imogiri, Bantul karya Hendra Nurdiansyah, tradisi Labuhan Parangkusumo di Pantai Parangkusumo, Bantul karya Andreas Fitri Atmoko, dan lain-lain.
Selain foto upacara tradisi, ada juga foto tentang kehidupan sehari-hari seperti petani yang tengah menanam bibit padi di area persawahan Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah, karya Maulana Surya.
Ada pula foto mendiang Djaduk Ferianto dalam sebuah pementasan di Taman Budaya Yogyakarta, karya Novaredika.
“Dalam bidikan kamera para pewarta foto andal Kantor Berita Antara di Jawa Tengah dan DIY, momen demi momen unik di berbagai tempat diabadikan sebagai suatu suguhan berita foto feature kepada masyarakat luas,” kata kurator pameran, Ismar Patrizki.
Lebih lanjut ia mengatakan, para pewarta foto Antara hadir tidak hanya untuk meliput peristiwa-peristiwa bernilai berita panas, tapi juga mengemban tugas untuk menyajikan sisi lain dinamika kehidupan rakyat.
“Imaji-imaji yang mereka hasilkan menjadi dokumentasi penting demi menjaga dan melestarikan warisan adiluhung nenek moyang bangsa,” katanya lagi.
Secara khusus pameran ini digelar untuk mengenang Djaduk Ferianto. “Tentu dia juga senang sekali, menjadi bagian dari peristiwa ini karena Mas Djaduk juga aktif di fotografi. Apa yang terlihat dalam foto, di belakangnya banyak sekali cerita. Dan saya akan mengenang dia dari foto-fotonya,” kata Petra Ferianto, istri mendiang Djaduk Ferianto saat memberikan sambutan dalam pembukaan pameran, Jumat (22/11).
Kirim Komentar