Berita

Buya Syafii: Jangan Biarkan Bibit Radikalisme dan Intoleransi Besar di Sekolah

Oleh : Rahman / Senin, 25 Maret 2019 14:16
Buya Syafii: Jangan Biarkan Bibit Radikalisme dan Intoleransi Besar di Sekolah
Ahmad Syafii Maarif saat membuka Program ‘Penguatan Kapasitas Auditor dan Pengamat Sekolah dalam Mempromosikan Toleransi dan Multikulturalisme di Sekolah di P4TK Sleman,(25/3)Gudeg.net/Rahman

Gudeg.net- Radikalisme dan intoleransi saat ini sudah masuk kedalam ruang lingkup sekolah, 'Jangan dibiarkan'. Dibutuhkan cara yang persuasif atau lebih lunak untuk menangani masalah itu kepada para siswa.

Itu disampaikan oleh Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif pada saat membuka Program ‘Penguatan Kapasitas Auditor dan Pengamat Sekolah dalam Mempromosikan Toleransi dan Multikulturalisme di Sekolah’ yang dilangsungkan di P4TK Matematika Kemendikbud Sleman, Senin (25/3).

“Karena tidak ada yang membendung jadilah radikalisme itu masuk lingkungan sekolah ditambah lagi dengan suasana intoleransi yang berkembang, sangat sulit untuk mengatasinya,” ujarnya.

Akan tetapi dengan pendekatan yang lunak kepada para siswa maupun guru pengajar dan pembimbing, lambat laun pola pikir tersebut akan hilang. Atasi radikalisme dengan bahasa hati, jangan dengan kekerasan juga, semua akan tambah memperburuk keadaan, tambah pria yang akrab disapa Buya Syafii itu.

Buya menilai bahwa pendekatan melalui hati butuh kesabaran, itulah tugas guru, pengawas serta seluruh pihak terkait yang berada dilingkungan sekolah. Jangan dibiarkan bibit radikalise dan intoleransi menjadi besar di lingkungan pendidikan.

“Ajarkan kebaikan, ajarakan arti dan makna Bhineka Tunggal Ika agar mereka paham dan mengerti bahwa dengan radikalisme atau intoleransi nantinya akan menghancurkan mereka sendiri di hari depan,” tegas Buya.

Pada kesempatan yang sama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendi yang turut hadir mengemukakan, negara ini memiliki modal berharga yaitu religiusitas dan multikulturalisme yang menjadi kekuatan bersama.

“Syaratnya kita harus menjaga toleransi dan kebhinekaan. Toleransi ini ibaratnya semen untuk bisa mengokohkan kebhinekaan kita,” jelasnya.

Muhadjir berpesan kepada para auditor dan pengawas dari seluruh Indonesia untuk mampu menanamkan rasa toleransi pada anak-anak didik. Terpenting adalah para siswa atau anak didik tidak boleh memiliki pemahaman bahwa hanya agama yang diyakini yang benar sementara lainnya tidak.

“Indonesia ada 5 agama dan beberapa keyakinan, semua harus saling menghargai, jangan berangggapan hanya agama yang dianutnya saja benar dan yang lain tidak benar. Tidak boleh ada prinsip hanya agamaku yang benar,” tegas Muhadjir saat diwawancara.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini