Perkembangan Merapi: Delapan Kali Luncurkan Guguran Lava Pijar

Gudeg.net- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengeluarkan laporan periodik atas perkembangan Gunung Merapi pada Senin, (20/5).

“Periode pengamatan Gunung Merapi pada tanggal 20-05-2019 00:00-06:00 WIB Dari CCTV teramati guguran lava 8 kali ke arah hulu kali Gendol dengan jarak luncur 450-1500 meter,” BPPTKG.

Guguran lava pijar pertama kali teramati pada dini hari pukul :

1. 20/05.2019 00:16

2. 20/05.2019 00:42

3. 20/05.2019 01:22

4. 20/05.2019 01:58

5. 20/05.2019 02:19

6. 20/05.2019 04:04

7. 20/05.2019 04:11

8. 20/05.2019 04:13

Sementara itu untuk laporan Meteorologi Gunung Merapi ialah cuaca cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah timur laut dan barat. Suhu udara 14.5-18.9 °C, kelembaban udara 69-97 %, dan tekanan udara 568-709 mmHg.

Secara visual Gunung Merapi terlihat jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50 m di atas puncak kawah.

Data kegempaan menunjukan gempa guguran sebanyak 13 kali dengan  ammplitudo 3-25mm dan durasi 25-151 detik, gempa hembusan berjumlah satu kali dengan amplitudo 10 mm dan durasi sekitar 44 detik, sedangakan untuk gempa low frekuensi berjumlah 2 kali dengan amplitudo 2 mm dan durasi : 10-20 detik.

Menaggapi hal peningkatan Merapi BPPPTKG tetap menyatakan bahwa kondisi Gununng Merapi masih tetap dalam status pada WASPADA (Level II) dan merekomendasikan warga sekitar Kawasan Rawan Bencana III untuk TETAP mengosongkan wilayah sekitar 3 Km dari aktifitas apapun.

“Sehubung telah terjadi beberapa kali guguran lava pijar, warga sekitar Kali Gendol diharapkan meningkatkan kewaspadaan dan masyarakat juga dihimbau menjaga jarak aman sekitar 3 Km dari puncak Merapi.” Rilis BPPTKG.

Untuk informasi yang akurat warga diharpakan dapat mengakses website www.merapi.bgl.esdm.go.id dan media sosial twitter dari BPPTKG Yogyakarta @BPPTKG dan berharap warga tidak terpancing akan berita bohong atau Hoax tentang Merapi sebelum mengecek di website maupun akun media sosial resmi.