Gudeg.net- Juru Kunci Gunung Merapi Mas Kliwon Suraksohargo Asihono menyikapi tentang perkembangan Merapi yang dalam beberapa hari lalu mengeluarkan awanpanas guguran sejauh 1200 meter ke hulu Kali Gendol.
“Gunung Merapi itu sedang berproses sejak erupsi tahun 2010 lalu yang berubah secara struktur puncak kawahnya, jadi fenomena beberapa hari ini adalah hal biasa saja,” ujarnya saat ditemui dikediamannya di di Hunian Tetap (Huntap) Karangkendal Dusun Kinahrejo Cangkringan, Jum’at (21/6)
Pria yang kerap disapa Mas Asih itu pun menjelaskan keadaan masyarakat di sekitar lereng Gunung Merapi yang berada di sekitar Dusun Kinahrejo Cangkringan yang berjarak sekitar 8 Km dari puncak.
“Warga sekitar Merapi saat ini hanya biasa saja, tidak ada trauma atau lainnya ketika terjadi guguran dari Merapi dan semua beraktifitas seperti biasanya,” jelasnya.
Iapun menambahkan, warga selalu waspada akan keadaan Merapi selama ini. Waspada baik sesuai anjuran dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DIY atau tidak. Warga sekitar sudah terbiasa dengan Merapi, oleh karenanya warga tidak akan lengah bagaimanapun keadaannya.
Gunung Merapi yang berada di Dusun Kinahrejo Cangkringan Sleman mengalami erupsi besar terakhir pada tahun 2010 yang mengakibatkan ayah dari Mas Asih yaitu Mas Penewu Suraksohargo atau Mbah Maridjan meninggal dunia (juru kunci Merapi sebelumnya).
"Merapi masih aman-aman saja, tidak terjadi apa-apa, kehidupan berjalan seperti biasa dan wisata lereng Merapipun tidak ada gangguan," kata dia.
(kiri-kanan, Mbah Rono, Mas Asih dan Raden Mas Acun Hadiwidjojo (kerabat Kraton Yogyakarta)
Sementara itu Ahli Vulkanologi Surono yang berada di kediaman Mas Aasih mengatakan, setelah erupsi tahun 2010 tersebut Merapi dianggap telah mengalami perubahan besar baik dari bentukan kubah puncak atau dari struktur kontur tubuh nya.
“Merapi itu sudah berubah total bahkan isi perutnya sudah kosong seusai dimuntahkan pada erupsi 2010 dan saat ini dia (merapi) sedang mengisi kembali perutnya dengan material,” ungkapnya saat diwawancara.
Mbah Rono, saap akrab Surono menjelaskan Merapi membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat kembali seperti dulu lagi. Merapi harus berkerja keras untuk memulihkan kondisinya, oleh karena itu Merapi tidak akan mengalami erups dalam waktu dekat ini.
“Merapi juga sudah tidak dapat dikontrol seperti dulu, pola siklus erupsi 4 atau 5 tahunan pun saat ini tidak terjadi lagi. Itu mengapa Merapi hanya mengalami guguran dan lelehan lava saja, karena perutnya masih sedikit isinya,” tuturnya
Akan tetapi kewaspadaan warga harus tetap terjaga karena menurut Mbah Rono, tidak ada yang bisa prediksi tentang alam dan perubahannya.
“Waspada harus tetap akan tetapi tidak perlu takut berlebihan karena Merapi tidak akan erupsi seperti tahun 2010 lalu dalam dekat ini,” pungkas Mbah Rono.
Kirim Komentar