Gudegnet—Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) akan dibuka Kamis, 4 Juli 2019 mendatang. Melanjutkan tradisi warisan saat seperti namanya masih ‘Kesenian’, acara selalu dibuka dengan pawai berbagai seniman lintas disiplin.
“Pembukaan akan dilaksanakan 4 Juli 2019, pusatnya di depan Gedung eks KONI, Museum Sonobudoyo,” ujar ujar Kepala Bidang Pelestarian Pengembangan Adat Tradisi Lembaga Budaya dan Seni Disbud DIY, Eni Lestari Rahayu, saat jumpa media FKY di Pendapa Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY pekan lalu.
Pawai tahun ini berbeda, menandakan era baru FKY yang berubah pula. Tahun ini, pawai dilepas dari dua titik; Gerbang Kepatihan dan Pura Pakualaman. Bagi yang ingin menghindari kemacetan karena penutupan jalan, silakan simak berita penutupan jalan FKY 2019.
Keduanya akan bertemu di Titik Nol dan selesai di depan Gedung Sonobudoyo (eks-KONI) di Jalan Pangurakan pada pukul 16.00 WIB. Direncanakan pebukaan ini akan dihadiri juga oleh Direktorat Jendral Kebudayaan RI, Hilmar Farid.
Pawai ini diikuti oleh 33 kontingen dari seluruh DIY dengan jumlah peserta lebih dari 2.000 orang. Peserta ini diisi oleh komunitas seni dan budaya, sanggar, institusi pendidikan dan masyarakat, yang merupakan elemen penting dalam pemajuan kebudayaan.
Baca juga : Segera Agendakan! Nanti Ada Ini di FKY 2019
Kita juga akan dapat menyaksikan Sanggar Seni Kinanti Sekar yang menarikan Kinanti Sandung dan Yogyakarta Symphony Orchestra feat Gayam 16 yang akan mengiringi tarian ini.
Kontingen tari dan orkestra sebagai tari pembuka ini akan diberangkatkan dari Kepatihan menuju perempatan Suryatmajan pada pukul 15.35 WIB.
Tarian Kinanti Sandung adalah tarian baru. Tarian ini akan ditarikan lebih dari 100 penari lintas usia. Dari penari termuda, berumur 4 tahun, hingga berusia paruh baya.
Baca juga : Sebelum ke FKY 2019 Kampoeng Mataraman, Cek Kantong Parkirnya di Sini
FKY dalam situs resminya menggambarkan bahwa sebagai salah satu ritus perayaan festival kota, Pawai Pembukaan FKY 2019 akan dibingkai dengan semangat keterbukaan yang selalu dimiliki warga Yogyakarta.
Simbol-simbol dalam ragam rupa penjor, bunga-bunga, serta panji akan hadir sebagai elemen pawai yang hidup dan mampu menampilkan kemeriahan sekaligus menyimpan bekal pengetahuan.
Kirim Komentar