Gudeg.net—FKY yang selama ini dikenal sebagai Festival Kesenian Yogyakarta tahun ini berganti menjadi Festival Kebudayaan Yogyakarta. Tema Festival Kebudayaan tahun ini adalah MULANIRA: ruang|ragam|interaksi.
“Festival Kebudayaan Yogyakarta 2019 'Mulanira' berupaya menjadi peristiwa budaya guna menunjukkan semangat dan karakter keterbukaan, keramahan dan tepa selira.” jelas Paksi Raras Alit, Ketua Umum Festival Kebudayaan Yogyakarta 2019.
Mulanira sendiri berarti ‘kembali ke asal mula: Apa yang sebelumnya ditetapkan, mengalami pergeseran yang menuntut kemampuan jawaban tiap generasi’.
Agenda kebudayaan ini berpindah tempat setiap dua tahun sekali. Tahun ini, tuan rumahnya adalah Kampoeng Mataraman, Panggungharjo, Sewon, Bantul. Acara diagendakan berlangsung dari tanggal 4 hingga 21 Juli 2019.
FKY pertama kali diadakan pada 7 Juli 1989, bersamaan dengan peresmian Monumen Jogja Kembali. Pada tahun 1990 FKY diadakan di Alun-alun Utara Yogyakarta.
Berbagai kelompok kesenian dari berbagai golongan mengisi acara-acara di FKY. Selama 24 tahun berpusat di tengah kota (Benteng Vredeburg, Titik Nol, dan Alun-alun), acara ke-25 FKY berpindah tempat ke Pasar Ngasem.
Setelah 31 tahun berlangsung, Festival Kesenian ini diganti menjadi Festival Kebudayaan. Paksi pun mengakui bahwa menerjemahkan bentuk-bentuk kebudayaan dalam festival semacam ini adalah PR yang sulit.
“Bentuk kebudayaan itu kan banyak. Bagaimana agar itu bisa diterjemahkan dalam suatu acara festival itu menjadi tantangan,” ujarnya saat diwawancara beberapa waktu lalu.
Karena museum juga masuk dalam kebudayaan, maka diharapkan tahun ini FKY juga dapat berkolaborasi dengan Barahmus (Badan Musyawarah Museum) dan Dinas Kebudayaan DIY untuk menyukseskan gerakan ayo ke museum.
Kirim Komentar