Gudeg.net - Salah satu rangkaian Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2019, “Lokakarya Wirasa” digelar mulai hari ini, Senin (8/7) di Museum Dewantara Kirti Griya Yogyakarta.
Lokakarya ini termasuk dalam program Wirama- Wiraga-Wirasa. Dalam lokakarya ini peserta memaknai ulang metode Sari Swara yang telah diterapkan Ki Hadjar Dewantara.
Dengan melibatkan praktisi musik yang memiliki karakter khas dalam masing-masing praktiknya, program ini menyuguhkan rangkaian proses belajar maupun hasil atas proses tersebut, sebagai pertunjukan yang dapat dinikmati sekaligus oleh publik secara luas.
Setelah workshop penciptaan yang berlangsung hari ini hingga 15 Juli mendatang, hasilnya akan dapat kita saksikan dalam konser Sari Swara di Pendopo Taman Siswa pada 16 Juli 2019.
Kegiatan ini melibatkan dua kelompok seni yakni kelompok Hiphop dan Dangdut, yang antara lain terdiri dari anak-anak.
Hari ini, point pembicaraan kedua kolaborator antara lain mengenai kebutuhan akan lagu anak-anak, karena mulai hilangnya lagu anak-anak.
Kurator program Wirasa, Irfan R Darajat menjelaskan, metode Sari Swara sering disalahpahami tentang nyanyian saja.
Ia menambahkan, Ki Hajar Dewantara menuliskan metode Sari Swara sebagai sebuah metode pendidikan, agar anak bisa belajar dengan bantuan seni musik.
Contohnya, pelajaran matematika dipelajari dengan cara dinyanyikan dan menggunakan gerakan, sehingga bisa lebih mudah dipahami.
Berawal dari hal ini FKY ingin membaca ulang Sari Swara sebagai sebuah metode, kemudian bagaimana hal ini ditempatkan dalam konteks zaman sekarang.
Irfan mengatakan, Hiphop dililih karena memiliki semangat pembebasan. Dalam kegiatan ini musik Hiphop dikontekstualkan, menjadi berbahasa Jawa, dan menggunakan instrument tradisional sehingga memiliki cara tutur pas dengan masyarakat.
Sementara itu dangdut memiliki potensi untuk berbicara kepada masyarakat. “Gampangnya, semua orang suka. Bagaimana musik yang semua orang suka ini kita gunakan untuk salah satu metode untuk pendidikan juga,” kata Irfan kepada GudegNet, Senin (8/7).
“Jadi bagaimana kedua pemusik ini kemudian memaknai metode Sari Swara,” kata Irfan lagi.
Bagaimana jadinya kolaborasi musik hiphop dan dangdut dalam memaknai Sari Swara? Akan jadi pementasan yang layak ditunggu tentunya.
Kirim Komentar