Gudeg.net—Dinas Kebudayaan (Disbud) Disbud Sleman mengadakan Festival Kethoprak Antar Kecamatan 2019 di Lapangan Desa Candibinangun, Pakem.
“Saya berharap agar para seniman dapat mengangkat cerita kontemporer,” ungkap Sri Purnomo, Bupati Sleman saat pembukaan (12/7).
Maksudnya adalah gambaran kehidupan masa kini maupun cerita milenial dengan kreasi seni agar mampu mengikuti perkembangan era.
Acara ini dibuka Jumat, 12 Juli 2019 lalu dan berlangsung hingga Sabtu, 20 Juli 2019 mendatang di Lapangan Baratan, Pakem. Acara berlangsung dari pukul 19.30 WIB hingga selesai.
Sebanyak 17 kontingen dari masing-masing kecamatan ikut berpartisipasi dalam Festival Kethoprak sembilan hari ini.
Semua kecamatan di Sleman memiliki grup ketoprak yang menampilkan tema dan cerita rakyat, baik fiksi maupun babad, ataupun gambaran cerita masa lalu.
Dalam cerita-cerita ini selalu terdapat moral dan nilai yang bagus sehingga selain menjadi hiburan, dapat juga menjadi pembelajaran dan panutan bagi masyarakat.
Aji Wulantoro mengungkapkan bahwa tujuan diselenggarakannya festival ini adalah untuk menggali dan menjaring potensi seniman di masyarakat.
“Juga sebagai wujud kepedulian dan perhatian pemerintah Kabupaten Sleman terhadap kelestarian kehidupan seni,” jelasnya lebih lanjut di kesempatan yang sama.
Selain itu, juga untuk pembangunan karakter terhadap masyarakat luas khususnya generasi muda serta meningkatkan “rasa handarbeni” terhadap budaya sendiri yang adiluhung.
Dengan semakin meningkatnya internaisasi budaya dikalangan warga masyarakat akan menjadi benteng sekaligus filter yang kuat di era globalisasi.
Menurut Sri Purnomo dengan dihelatnya acara ini menunjukkan bahwa kesenian ketoprak masih eksis di Sleman. Dibuktikan dengan semua kecamatan mengikuti festival ini.
Kirim Komentar