Untuk memberikan apresiasi kepada seniman dan seni kethoprak, Pemerintah Kota Yogyakarta berkomitmen untuk mendukung pelestarian dan pengembangan kesenian tradisional dengan bermain kethoprak dalam pentas Kethoprak Eksekutif Legislatif atau disingkat Kethoprak "Eksel".
"Pentas kethoprak ini sebagai wujud apresiasi terhadap seniman dan kethoprak dari Pemerintah Kota Yogyakarta sekaligus sebagai komitmen untuk menumbuhkembangkan minat masyarakat terhadap kesenian daerah," kata Wakil Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti kepada wartawan di Balaikota Yogyakarta, Jumat (19/12).
Kethoprak yang dimainkan oleh pemain profesional dan pemain dadakan ini, selain untuk menghibur masyarakat juga sebagai ajang tuntunan bagi semua orang untuk kehidupan yang lebih baik.
"Semoga kethoprak ini bisa menjadi tuntunan ringan bagi peradaban masyarakat yang lebih baik di masa mendatang," kata Ketua DPRD Kota Yogyakarta Arif Noor Hartanto.
Marwoto, perwakilan seniman kethoprak yang hingga kini masih aktif mengatakan bahwa saat ini keberadan kethoprak sulit. Dia mengharap dengan pentas kethoprak oleh pejabat Kota Yogyakarta ini akan dapat memulihkan kembali keberadaan seni tradisi kethoprak.
Sementara itu Nano Asmorodono yang dipercaya menjadi sutradara sempat mengeluhkan tentang susahnya mengumpulkan para pejabat untuk berlatih kethoprak. "Sulit mengumpulkan pejabat untuk latihan. Sebentar-sebentar ada yang ijin ada rapat," ujar Nano.
Pada pentas kedua ini, Kethoprak "Eksel" akan memainkan cerita Wahyu Keprabon. Sekira 33 pemain yang terdiri dari pejabat Kota Yogyakarta, pengusaha, seniman, penyanyi, dan pelawak akan beradu laku di Taman Budaya Yogyakarta pada Selasa, 23 Desember mulai pukul 20.00 WIB.
Dalam ceritanya nanti, Walikota Yogyakarta Herry Zudianto akan memerankan tokoh Dayun (abdi Menak jinggo), Wakil Walikota Haryadi Suyuti akan memerankan Dewa Gung Wali Kromo, sedangkan Ketua DPRD Kota Yogyakarta Arif Noor Hartanto akan bermain sebagai Damarwulan.
Sejumlah seniman dan pelawak dari Yogyakarta seperti Susilo "Den Baguse Ngarso" Nugroho, Sronto, Marwoto, Yati Pesek, Yu Beruk, Sho Imah Pancawati, dll juga akan tampil menghibur dalam pentas kethoprak ini.
Pentas ketoprak yang dikemas dalam bentuk ringkes (tidak lama -red) ini telah dipercayakan kepada Komunitas Conthong yang kemudian mengistilahakan kethoprak ini dengan sebutan Kethoprak Ringkes atau Kethoprak Ikon. Pentas pertamanya sendiri telah sukses digelar pada 3 Desember 2007 lalu dengan dipenuhinya gedung pertunjukkan oleh penonton.
"Pentas kethoprak ini sebagai wujud apresiasi terhadap seniman dan kethoprak dari Pemerintah Kota Yogyakarta sekaligus sebagai komitmen untuk menumbuhkembangkan minat masyarakat terhadap kesenian daerah," kata Wakil Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti kepada wartawan di Balaikota Yogyakarta, Jumat (19/12).
Kethoprak yang dimainkan oleh pemain profesional dan pemain dadakan ini, selain untuk menghibur masyarakat juga sebagai ajang tuntunan bagi semua orang untuk kehidupan yang lebih baik.
"Semoga kethoprak ini bisa menjadi tuntunan ringan bagi peradaban masyarakat yang lebih baik di masa mendatang," kata Ketua DPRD Kota Yogyakarta Arif Noor Hartanto.
Marwoto, perwakilan seniman kethoprak yang hingga kini masih aktif mengatakan bahwa saat ini keberadan kethoprak sulit. Dia mengharap dengan pentas kethoprak oleh pejabat Kota Yogyakarta ini akan dapat memulihkan kembali keberadaan seni tradisi kethoprak.
Sementara itu Nano Asmorodono yang dipercaya menjadi sutradara sempat mengeluhkan tentang susahnya mengumpulkan para pejabat untuk berlatih kethoprak. "Sulit mengumpulkan pejabat untuk latihan. Sebentar-sebentar ada yang ijin ada rapat," ujar Nano.
Pada pentas kedua ini, Kethoprak "Eksel" akan memainkan cerita Wahyu Keprabon. Sekira 33 pemain yang terdiri dari pejabat Kota Yogyakarta, pengusaha, seniman, penyanyi, dan pelawak akan beradu laku di Taman Budaya Yogyakarta pada Selasa, 23 Desember mulai pukul 20.00 WIB.
Dalam ceritanya nanti, Walikota Yogyakarta Herry Zudianto akan memerankan tokoh Dayun (abdi Menak jinggo), Wakil Walikota Haryadi Suyuti akan memerankan Dewa Gung Wali Kromo, sedangkan Ketua DPRD Kota Yogyakarta Arif Noor Hartanto akan bermain sebagai Damarwulan.
Sejumlah seniman dan pelawak dari Yogyakarta seperti Susilo "Den Baguse Ngarso" Nugroho, Sronto, Marwoto, Yati Pesek, Yu Beruk, Sho Imah Pancawati, dll juga akan tampil menghibur dalam pentas kethoprak ini.
Pentas ketoprak yang dikemas dalam bentuk ringkes (tidak lama -red) ini telah dipercayakan kepada Komunitas Conthong yang kemudian mengistilahakan kethoprak ini dengan sebutan Kethoprak Ringkes atau Kethoprak Ikon. Pentas pertamanya sendiri telah sukses digelar pada 3 Desember 2007 lalu dengan dipenuhinya gedung pertunjukkan oleh penonton.
Kirim Komentar