Seperti halnya pembukaan FKY sebelumnya, FKY XX 2008 akan diawali dengan pawai akbar oleh sekitar 500 orang yang akan menyusuri Jalan Malioboro dan Ahmad Yani dari Taman Parkir Abu Bakar Ali hingga Benteng Vredeburg pada 7 Juni 2008 mulai pukul 14.00 WIB.
Pawai pembukaan FKY yang kali ini mengusung tema Jogja Tumplek Blek diharapkan akan mampu menarik minat masyarakat Jogja untuk menyaksikan pawai ini secara meriah sekaligus mengikuti sejumlah program yang ditawarkan FKY kali ini.
"Dengan tema Jogja Tumplek Blek, kami mengharapkan peran serta masyarakat Jogja yang meriah dalam menyaksikan pawai pembukaan FKY nanti, dan juga program-program yang ada di FKY," kata Koordinator Pawai Pembukaan FKY XX 2008, Very Adrian dalam jumpa pers (04/06) di Ruang Seminar Taman Budaya Yogyakarta (TBY).
Rencananya, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X akan membuka festival kesenian yang pertama kali digelar pada tahun 1989 ini di halaman Benteng Vredeburg usai pawai FKY.
Dalam pawai pembukaan tersebut, seniman pantomim Jemek Supardi akan tampil dengan aksi pantomimnya di bagian terdepan peserta pawai untuk menuju Benteng Vredeburg.
Tepat di belakang Jemek, pasukan Dalmas Poltabes Yogyakarta akan turut dalam pawai ini yang diikuti oleh Marching Band Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta, Gugus Pramuka SMP Kanisius Wates, Marching Band Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, dan tak mau ketinggalan komunitas waria Yogyakarta.
Sembilan kampung yang mengikuti program Babad Kampung yakni Pajeksan, Pandeyan, Suryawijayan, Minggiran, Mergangsan Kidul, Kricak Kidul, Samirono, Dolahan-Kotagede, dan Tukangan akan menjadi akhir dari rangkaian Pawai Pembukaan FKY XX 2008 ini yang akan melakukan atraksi pada setiap perhentian yang telah ditentukan.
Tahun ini, penyelenggaraan FKY akan dipusatkan di Benteng Vredeburg, Taman Budaya Yogyakarta (TBY), auditorium Lembaga Indonesia Perancis (LIP) serta di sembilan kampung di atas dari 7 Juni - 7 Agustus 2008.
Pawai pembukaan FKY yang kali ini mengusung tema Jogja Tumplek Blek diharapkan akan mampu menarik minat masyarakat Jogja untuk menyaksikan pawai ini secara meriah sekaligus mengikuti sejumlah program yang ditawarkan FKY kali ini.
"Dengan tema Jogja Tumplek Blek, kami mengharapkan peran serta masyarakat Jogja yang meriah dalam menyaksikan pawai pembukaan FKY nanti, dan juga program-program yang ada di FKY," kata Koordinator Pawai Pembukaan FKY XX 2008, Very Adrian dalam jumpa pers (04/06) di Ruang Seminar Taman Budaya Yogyakarta (TBY).
Rencananya, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X akan membuka festival kesenian yang pertama kali digelar pada tahun 1989 ini di halaman Benteng Vredeburg usai pawai FKY.
Dalam pawai pembukaan tersebut, seniman pantomim Jemek Supardi akan tampil dengan aksi pantomimnya di bagian terdepan peserta pawai untuk menuju Benteng Vredeburg.
Tepat di belakang Jemek, pasukan Dalmas Poltabes Yogyakarta akan turut dalam pawai ini yang diikuti oleh Marching Band Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta, Gugus Pramuka SMP Kanisius Wates, Marching Band Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, dan tak mau ketinggalan komunitas waria Yogyakarta.
Sembilan kampung yang mengikuti program Babad Kampung yakni Pajeksan, Pandeyan, Suryawijayan, Minggiran, Mergangsan Kidul, Kricak Kidul, Samirono, Dolahan-Kotagede, dan Tukangan akan menjadi akhir dari rangkaian Pawai Pembukaan FKY XX 2008 ini yang akan melakukan atraksi pada setiap perhentian yang telah ditentukan.
Tahun ini, penyelenggaraan FKY akan dipusatkan di Benteng Vredeburg, Taman Budaya Yogyakarta (TBY), auditorium Lembaga Indonesia Perancis (LIP) serta di sembilan kampung di atas dari 7 Juni - 7 Agustus 2008.
Kirim Komentar