Seni & Budaya

Kethoprak Tobong Kelilingan Tinggal Kenangan

Oleh : Dude / Senin, 00 0000 00:00
Kethoprak Tobong Kelilingan Tinggal Kenangan

Ketika budaya global yang cenderung lebih diminati semakin populer, sebaliknya, budaya tradisi kethoprak tobong Kelilingan yang berjaya sekitar tahun 1980-an, tak lagi meninggalkan jejaknya.

Hal tersebut terungkap ketika GudegNet bertemu dengan salah seorang seniman kethoprak dari Sleman, Widayat di sela-sela pementasan kethoprak tradisional di Auditorium RRI Gejayan beberapa waktu lalu.

Menurut penulis naskah sekaligus sutradara kethoprak ini, kethoprak tobong Kelilingan memang telah mati. Hal tersebut dikarenakan proses regenerasi dalam kethoprak tobong Kelilingan sangat kurang, bahkan malah tidak ada.

"Kethoprak tobong Kelilingan juga cenderung tidak mau mengikuti perkembangan jaman, ketika saat ini penonton ingin sesuatu yang lebih kreatif dan segar, seniman kethoprak tidak mampu memberikannya," katanya.

Selain faktor internal, Widayat menyatakan penyebab tak bertahannya kethoprak tobong Kelilingan juga disebabkan pemerintah kurang memperhatikan dan mendukung seni tradisi ini.

"Saat ini hampir mungkin lagi ada tempat yang bisa digunakan oleh seniman kethoprak tobong Kelilingan seperti di Alun-alun atau tempat lain, yang saat ini harus melalui sejumlah persyaratan yang tidak mungkin dipenuhi oleh mereka," ujarnya.

Widayat juga mengeluhkan peran dan pengaruh televisi yang saat ini semakin mendapat tempat di hati masyarakat. Hanya dengan membeli sebuah kota yang bisa bicara tersebut, orang bisa mendapatkan bermacam hiburan sesuai dengan keinginan mereka.

"Kalau kethoprak saja bisa ditonton melalui televisi, siapa yang mau menonton kethoprak kethoprak tobong Kelilingan di lapangan-lapangan atau di sudut kota," tanyanya.

Meski demikian, Widayat masih melihat bahwa kethoprak sebagai sebuah kesenian masih ada dan hidup. Hal tersebut dapat diketahui dari masih adanya masyarakat yang nanggap kethoprak pada acara-acara tertentu seperti pernikahan, khitanan, dan yang paling sering adalah syukuran.

Seniman yang dulu sempat memegang sebuah program kethoprak di RRI ini meminta perhatian pemerintah agar tetap mendukung seni tradisi kethoprak tobong klilingan.

"seharusnya tiap kabupaten dan kota itu ada gedung pertunjukan yang representatif khususnya untuk pementasan kethoprak. Selain itu, bantuan dana dan moril juga sangat diharapkan dari pemerintah," pintanya seraya menyatakan dana bantuan bagi seniman kethoprak masih sangat minim.

0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    JIZ 89,5 FM

    JIZ 89,5 FM

    Jiz 89,5 FM


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JogjaFamily 100,9 FM


    RADIOQ 88,3 FM

    RADIOQ 88,3 FM

    RadioQ 88,3 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini