Gudeg.net- Untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, banyak ragam konsep upacara unik yang dilakukan oleh masyarakat.
Salah satu yang cukup unik adalah yang dilakukan oleh Komunitas Paguyuban Onthel Djogdjakarta (Podjok), mereka melakukan Upacara Hari Kemerdekaan RI di bantaran Sungai Progo Kulonprogo Yogyakarta, Sabtu (17/8).
Sedari pagi hari ratusan peserta upacara sudah mulai berdatangan ke tempat upacara HUT RI ke-74, tepatnya berada di Jemabatan Mbeling Sungai Proogo Bantar Banguncipto Sentolo, Kulonprogo Yogyakarta.
Ketua Umum Podjok Muntowil mengatakan, upacara ini merupakan agenda rutin dilakukan oleh Komunitas Paguyuban Onthel Djogdjakarta (Podjok) untuk memperingati HUT RI.
“Tahun ini kami telah melaksanak acara yang sama untuk ke 13 kalinya, dengan tempat berbeda-beda namu dengan konsep yang sama, mengenakan pakaian adat dan sepeda onthel,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Mas Towil itu menjelaskan alasan tentang lokasi untuk melakukan upacara peringatan HUT RI kali ini, Sungai Progo merupakan sungai yang membelah dua kabupaten DIY yaitu Bantul dan Kulonprogo. Jembatan kereta api ini dibangun sejak masa kolonial yang masih berfungsi sampai saat ini.
“Jembatan Mbeling merupakan saksi sejarah dalam merebut kemerdekaan Indonesia pada jaman penjajahan, jadi jemabatan ini memiliki sejarah khusus dengan DIY terutama daerah Wates,, Kulonprog dan sekitarnya,” jelas Towil.
Selain itu upacara ini juga sekaligus sebagai ruang edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya Sungai Progo. Bagi masyarakat sekitar Sungai Progo merupakan salah satu mata air yang tidak pernnah surut pada musim apapun.
Towil berharap dengan adanya upacara HUT RI ke-74 ini dapat meningkatkan jiwa nasionalisme dan patriotisme seluruh masyarakat Indonesia terutama Yogyakarta.
Upacara HUT RI yang kali ini mengangkat tema Raja Kaya Djiwa Raga Nuswantara dihadiri oleh ratusan para anggota maupan pecinta sepeda klasik yaitu Onthel yang tergabung dalam Podjok. Komunitas yang hadir selain dari Podjok antara lain dari komunitas Pandawa, Pocil, Betel, Kokaraya, dan Basoka.
Dan terdapat juga peserta komunitas dari luar DIY seperti datang dari Kebumen, Kalimantan dan Jakarta dan mereka membawa seped onthel dari daerahnya masing-masing.
Salah satu pserta upacara Iskadar mengungkapkan, dirinya beserta rombogan sengaja datang untuk mngikuti upacara yang menurutnya unik ini.
“Kami datang kesini dengan cara touring, dari daerah Karanganyar Solo menuju Sungai Progo. Kami tidak mau kalah dengan para pejuang yang saat itu juga menggunakann onthel sebagai alat tranportasi,” ungkapnya.
Iskandar berharap agar kegiatan peringatan HUT RI seperti ini dijadikan agenda tetap oleh Pemerintah DIY.
“Harapanya dapat menularkan virus untuk para komunitas agar dapat menerapkan di daerahnya masing-masing.” harapnya.
Kirim Komentar