Gudeg.net- Ratusan orang pecinta musik tradisonal gamelan menjadi saksi pembukaan Pagelaran Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) ke-24 di Plaza Ngasem Yogyakarta, Kamis (22/8).
Acara musik akbar ini merupakan kerjasama antara Komunitas Gayam 16 dan Dinas Kebudayaan DIY dan YGF tahun ini megangkat tema New Gamelan.
Tema New Gamelan diambiil dengan maksud agar alat musik tradisional ini tidak hanya dipandang dari sisi penyajian dengan gaya atau cara baru, akan tetapi cara merespon perkembangan tren yang terjadi saat ini.
Program Director YGF Ari Wulu mengatakan, gamelan saat ini harus bisa memberikan suguhan yang berbeda agar dapat lebih berkembang.
“Pada jaman yang serba digital dan dittambah dengan perkembangan generasi milenial, sprit gamelan harus dapat memberikan berinovasi agar dipandang lebih tinggi dan mampu diterima pada jaman sekarang,” ujarnya.
Ari Wulu menambahkan, Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) adalah festival internasional yang mewadahi pertemuan pemain dan pecinta gamelan dari seluruh dunia setiap tahunnya. Dan pada tahun ini terdapat peserta yang berasal dari sejumlah negara luar seperti German, Jepang, Perancis dan lainnya.
Acara yang dimulai pada pukul 20.00 WIB ini dibuka dengan penampilan dari Kelompok Gamelan Putro Hargo Kawedhar (Bantul) dengan menampilkan repertoar gending tradisi yang membawakan sejumlah tembang.
Dilanjutkan dengan penampilan dari musisi Levin Zimmerman (German Yogyakarta), Sipaningkah & Kabar Minang (Surakarta) dan ditutup dengan penampilan Campur Sari GunuNG Kidul (CSGK) dengan membawak tembang dari Manthous.
Ratusan penonton yang hadir tampak terpukau dengan seluruh penampilan para seniman gamelan pada pembukaan YGF ke-24 tadi malam.
Riyanto warga Patuk Danurejan menuturkan, dirinya sudah dua tahun menyaksikan YGF dan baginya memberikan ruang yang bagus bagi para penikmat gammelan.
“Disini saya bisa menikmati gamelan dengan berbagai versi, ada yang versi moderen dengan anak muda, versi tradisi dan ada oarang bulenya juga,” tuturnya.
Riyanto berharap, dengan YGF ini dapat meningkatkan kembali derajat alat musik tradisonal milik tanah Jawa ini. Dan mudah-mudah banyak penerus terutama dari anak-anak muda.
“Anak-anak milenial sekarang harus belajar gamelan, karena bila bukan mereka siapa lagi yanng akan mewarisinya, dan menurut saya komunitas Gayam 16 ini tempatnya,” harap pria yang datang bersama anak laki-lakinya itu.
Pagelaran Yogyakarta Gamelan Festival 2019 akan diselenggarakan selama tiga hari berturut-turut yang berlokasi di Plaza Ngasem pada tanggal 22-24 Agustus 2019 dimulai pukul 19.00 WIB setiap harinya.
Kirim Komentar