Gudeg.net- Sekitar 7.000 pesilat yang berasal dari sejumlah perguruan berkumpul mengikuti Pawai Raya Pencak Silat di sepanjang Jalan Malioboro, Minggu (8/9) sore.
Pawai yang diikuti ribuan pesilat dari seluruh Indonesia itu merupakan kegiatan puncak dari rangkaian acara Pencak Malioboro Festival (PMF) ke-6 yang diinisiasi oleh Tangtungan Indonesia dan Paseduluran Angkringan Silat.
Panitia PMF ke-6 Aris Baskoro mengatakan, rangkaian kegiatan Pencak Malioboro telah digelar dari tanggal 6-8 September 2019 dan diawali dengan sejumlah perlombaan pencak silat.
“Kami telah menampilkan ratusan koreografi pencak silat yang dikemas dalam perlombaan selama dua hari di Monumen Serangan Umum Satu Maret,” ujarnya.
Aris menjelaskan, selain lomba Koreografi Pencak, diadakan juga Kaulan Open Air dan Ayo Menggambar Pencak Silat. Lomba koreografi dikuti oleh ratusan peserta dari sejumlah perguruan silat yang berasal dari beberapa daerah di Indonesia.
“Dalam lomba koreografi, perguruan pencak silat diwajibkan untuk menampilkan pertunjukan pencak silat yang dibalut dengan inovasi dan alur cerita yang menarik bagi para pengunjung,” jelas Aris.
Untuk Kaulan Open Air, merupakan atraksi dari para sesepuh pencak silat yang ditampilkan secara spontan kepada khalayak ramai. Tujuannya agar masyarakat dapat mengetahui bahwa pencak silat merupakan salah satu bagian dari budaya dan olah raga Indonesia.
Humas Tangtungan Project Shinta Kertasari menuturkan, acara yang digelar untuk ke enam kalinya ini merupakan acara rutin yang berkerjasama dengan Dinas Kebudayan DIY dan Dinas Pariwisata DIY.
“PMF adalah kegiatan rutin yang selalu diadakan, tujuan utama dari kegiatan ini sebagai salah satu cara kami untuk melestaikan warisan budaya luhur dalam bidang oleh gerak dan jiwa,” tuturnya.
Menurut Shinta, pencak silat sudah menjadi bagian dari budaya luhur Indonesia sejak lama dan tidak hanya sebatas untuk bela diri akan tetapi dapat sebagai cara pembangunan karakter individu.
Dengan perhelatan PMF ke-6 ini diharapkan dapat menarik minat masyarakat khususnya generasi milenial agar dapat ikut melestarikan salah satu warisan budaya leluhur yang telah ada sejak dahulu.
“Misi kami mengenalkan generasi millenial pada pencak silat dengan harapan mereka mau untuk belajar hingga mencintai ciri khas budaya negeri sendiri,” harap Shinta.
Perhelatan akbar pawai pencak silat ini juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) KGPAA Paku Alam X.
“Pencak silat adalah salah satu akar budaya bangsa oleh karena harus ada pergerakan pelestarian seperti PMF. Selain itu dengan pencak silat mari kita satukan perbedaan demi kedamaian yang hakiki di NKRI,” ungkap Paku Alam X.
Kirim Komentar