Gudeg.net- Ribuan peserta yang berasal dari 36 kontingen bregada atau pasukan keprajuritan memadati sepanjang jalan menuju Alun-alun Selatan Keraton Yogyakarta pada saat mengikuti Festival Bregada Rakyat 2019, Minggu (29/9).
Festival Bregada Rakyat menjadi pusat perhatian seluruh warga yang berada dalam jalur kirab sepanjang hampir dua kilometer tersebut. Kirab dimulai dari Lapangan Patmasuri Krapyak pada pukul 13.00 WIB.
Ketua Panitia Pelaksana Festival Bregada Rakyat 2019 Widihasto Wasana mengatakan, festival bregada ini merupakan kegiatan budaya yang melibatkan seluruh warga yang berada di DIY.
“36 kontingen bregada ini berasal dari hampir seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai dari Sleman hingga Kulonprogo,” ujarnya.
Widihasto menjelaskan, tujuan diadakan festival ini adalah sebagai pengingat kepada masyarakat bahwa jalur kirab yang dilewati adalah salahsatu sumbu filosofi yang penting antara Panggung Krapyak dan Alun-alun Selatan Keraton.
“Krapyak dan Keraton merupakan satu jalur tegak lurus yang tidak terputus bahkan bila ditarik lagi tetap akan lurus dengan Tugu Yogyakarta hingga Gunung Merapi dan itu lah sumbu filosofi yang tidak boleh kita lupakan,” jelasnya.
36 kontingen bregada yang mengikuti festival diantaranya Bregada Wira Pertiwi (Kasihan Bnatul), Bregada Nitipraja (Bantul), Bregada Pesanggrahan (Gamping Sleman), Bergada Paku Drajat ( Sleman), Bregada Yudha Manggala (Kulonprogo), Bregada Kusumo Bronto (Brontokusuman Mergangsan) dan lainnya.
Adapun dewan juri pada festival ini adalah GBPH Yudhaningrat yang mewakili Keraton Ngayogyakarta, KPH Indrokusumo mewakili Puro Pakualaman dan Dinas Kebudayaan DIY .
“Penilaian festival ini meliputi kekompakan tata lampah, kreativitas gendhing bregada, kreativitas kostum dan kesesuaian waktu tempuh,” tutur Widihasto.
Bagi lima bregada yang terpilih sebagai pemenang festival akan mendapatkan sejumlah uang pembinaan dengan total Rp.36 juta rupiah.
Selain festival diadakan juga sejumlah kegaiatan seperti workshop bregada pada bulan Agustus di Kagungan Dalem Bangsal Kepatihan Puro Pakualaman.
Materi workshop meliputi Tata Lampah, Tata Busana, Kreasi Gending dan Pranatan Bregada dengan narasumber dari Kraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman.
Diselenggarkan workshop bregada ini diharapkan para pelaku seni keprajuritan rakyat semakin memiliki pengetahuan dan ketrampilan pranatan bregada khususnya yang berlaku di Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman.
Kirim Komentar