Gudeg.net- Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali mengembangkan Mobil Tim Bimasakti Pertamax Turbo Racing Team UGM Generasi ke-9 dan dipamerkan untuk pertama kalinya di Balairung UGM, Jum’at (4/10).
Untuk mencoba ketangguhannya mobil ini dibawa berputar mengelilingi seputaran Balairung UGM oleh Tim Bimasakti Pertamax Turbo dengan Ketua Tim Bimasakti Rezki Eriyando, mahasiswa Teknik Mesin angkatan 2016.
Rezki mengtakan, mobil Generasi ke-9 dari Tim Bimasakti Pertamax Turbo ini akan siap dibawa untuk mengikuti perlombaan otomotif bergengsi ditingkat internasional.
“Rencannya mobil ini akan kami ikut sertakan dalam perlomabaan Student Formula Japan pada tahun 2020 mendatang,” ujarnya.
Rezki menambahkan, selain menjadi tim pertama dari Indonesia yang mengikuti perlombaan ini, tahun ini Tim Bimasakti Pertamax Turbo juga mendapatkan prestasi yang membanggakan dari Indonesia dan Asia Tenggara.
“Kami optimis pada mobil ini dan menargetkan untuk Top 3 Overall Presentation, Top 5 Skidpad Event serta Top 3 Efficiency Event for Overseas Team,” tambah Captain Tim Bimasakti itu.
Selain itu demi membangun mobil generasi ke-9 ini, Tim Bimasakti Pertamax Turbo telah melakukan berbagai riset diantaranya pengembangan geometri plenum, Riset geometri restrictor, Riset fatigue analysis dan life cycles dari upright, mendalami launch control dan gear ignition cut.
Tim Bimasakti memulai riset penumatic shifter, dan riset-riset lainnya yang akan berkembang seiring perjalanan generasi 9 ini.
Divisi Mesin Tim Bimasakti Cahyo Wibi Yogiswara menuturkan, mobil generasi ke-9 ini memiliki banyak keunggulan dibandingakan dengan yang sebelumnya yaitu generasi ke-8.
“Generasi ke-9 dapat berlari dengan kecepatan 150 km/jam dengan mesin 450 cc dan memiliki tangki bahan bakar 7 liter,” tuturnya.
Mobil ini diharapkan dapat menyumbangkan prestasi dibidang automotif guna mengharumkan nama bangsa di kancah Internasional.
Dan Indonesia sudah mampu bersaing dan membuat teknologi mobil formula mahasiswa selaras dengan Revolusi Industri 4.0 yang sedang digaungkan dan dikembangkan di Indonesia.
Kirim Komentar