Gudeg.net- Ada sekitar 35,48 hektare lahan pertanian di Sleman dan ini menjadi wilayah terbesar yang akan terdampak dari pembangunan proyek Jalan Tol Yogyakarta Solo dan Yogyakarta Bawen.
Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispetaru) DIY Krido Suprayitno mengatakan, daerah Sleman akan menjadi wilayah terluas imbas dari pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) jalan tol ini.
“Untuk pembangunan tahap pertama memang difokuskan pada tol yang melintasi Yogyakarta-Solo dan dampak dari itu Pemerintah Kabupaten Sleman harus dapat menyediakan lahan penggantinya,” ujarnya pada saat bertemu dengan awak media di Kepatihan, Kmais (24/10).
Krido menambahkan, 35,48 hektare lahan pertanian yang terdampak yaitu Lahan Pertanian dan Pangan Berkelanjutan (LP2B) terdampak seluas 8,64 hektar trase Yogyakarta-Solo. Dan untuk trase Jogja-Bawen terdampak seluas 26,84 hektar.
“Trase Yogyakarta-Solo terdapat sekitar 296 kepemilikan tanah yang terdiri dari 14 desa dan ada sebanyak 199 bidang tanah yang masuk dalam tanah kas desa. Sedangkan trase Yogya-Bawen ada sekitar 722 kepemilikan tanah yang terdiri dari 38 bidang tanah kas desa,” tambahnya.
(Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispetaru) DIY Krido Suprayitno (dua kiri)
Untuk pemakaian tanah kas desa, pelepasannya harus seijin dari Gubernur DIY karena mengacu pada Peraturan Desa (Perdes) tentang Pemanfaatan Tanah Desa.
Seperti diketahui panjang proyek jalan tol yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat ini akan dibangun dengan total panjang 43.16 km dengan rincian Yogya-Solo sepanjanjang 22,36 km dan Yogya-Bawen sepanjang 10.9 km.
Jalan tol Yogya-Solo nantinya akan melewati enam kecamatan dan 14 desa sedangkan tol Yogya-Bawen akan melewati lima kecamatan dan delapan desa.
“Semua lahan itu akan kami konkritkan terlebih dahulu agar dapat memastiikan benar dalm perhitungan luas dan panjang tanah yang dibutuhkan,” tutur Krido.
Agar seluruh proyek pembangunan jalan tol berjalan dengan baik dan sesuai rencana Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY akan membetuk tim sosialisasi proyek jalan tol yang akan dimulai pada November mendatang.
“Tim akan mulai melakukan sosialaisasi untuk wilayah yang terdampak pembangunan jalan tol Jogja- Solo, dimulai dari daerah Kecamatan Kalasan yang meliputi dua desa,” tutup Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY Krido.
Kirim Komentar