Gudeg.net- Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali berhasil menemukan inovasi baru dalam mengolah limbah menjadi barang yang dapat lebih bermanfaat.
Kali ini mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) yang terdiri dari Ardhi Kamal Haq Said Ahmad, Muhammmad Dwiki Destian Susilo, serta Pamela Chanifah Zahro menciptakan limbah onggok menjadi panel akustik.
Salah satu penemu Ardhi Kamal Haq mengatakan, limbah onggok ini berasal dari pengolahan tepung dari pohon aren yang kurang begitu dimanfaatkan.
“Limbah onggok yang kami manfaatkan ini berasal dari sejumlah UMKM pengolahan tepung dari pohon aren yang telah melebihi batas standar dari acuan yang ditetapkan pemerintah,” ujarnya saat menggelar konferensoi pers di Laboratorium Fisika Material FMIPA UGM.
Ardi menjelaskan, limbah onggok yang dimanfaatkan ini diambil dari UMKM yang ada di Dusun Bendo, Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Setiap satu kali produksi dapat menghasilkan sekitar 600-700 Kg limbah onggok per harinya.
“Dengan limbah sebanyak itu bila dibiarkan begitu saja akan dengan mudah mencemari lingkungan teruama disekitar tempat produksi dan inilah yang kami manfaatkan,” jelasnya.
Panel akustik yang dikembangkan oleh keempat mahasiswa ini berbahan utama serat fiber limbah onggok. Untuk memperoleh panel akustik ini limbah onggok dikeringkan dibawah sinar matahari terlebih dahulu lalu dilakukan pemisahan antara serat fiber dengan serbuk onggok. Sementara untuk perekat menggunakan tepung kanji.
Selanjutnya limbah serat onggok dicampur dengan perekat dari tepung kanji lalu dicetak dan dipress pada tekanan 1000 psi agar adonan menjadi lebih padat. Kemudian dilakukan pemanasan dalam oven selama 2 jam pada suhu 100°C. Langkah terakhir dilakukan finishing panel akustik limbah onggok.
“Hasilnya diperoleh prototipe panel akustik dengan dengan dimensi 29,7 cm x 42 cm dan mampu menyerap suara dengan baik. Memiliki karakter impedansi atau penyerapan suara yang datang mencapai 95 %,” ungkap Ardhi.
Dengan adanya penemuan ini diharapkan dapat memberikan alternatif panel akustik yang ramah lingkungan karena yang banyak beredar di pasaran masih memakai bahan sintetis berupa busa dan styrofoam.
“Mudah-mudahan panel akustik dari limbah onggok ini mampu mengurangi limbah onggok sekaligus menggantikan panel akustik yang beredar di pasaran dengan bahan yang ramah lingkungan,” tutup Ardhi.
Inovasi ini berhasil menghantarkan Ardhi Kamal Haq dan tim meraih medali emas dalam ajang internasional 2nd World Innovation Technology Expo (WINTEX) 2019 yang diselenggarakan Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA), 9-12 Oktober 2019 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Kirim Komentar