Seni & Budaya

Kalamakara di Candi Barong Bikin Wabup Sleman Merinding

Oleh : Trida Ch Dachriza / Sabtu, 26 Oktober 2019 10:30
Kalamakara di Candi Barong Bikin Wabup Sleman Merinding
Babak akhir di Sendratari Kalamakara di Candi Barong (25/10)-Gudegnet/Trida

Gudeg.net—Gelar tarian “Kalamakara” di Candi Barong, Kompleks Ratu Boko menjadi agenda pembuka di Festival Gelar Seni Kawasan 7 Candi yang digagas oleh Dinas Kebudayaan (Disbud) Sleman.

Acara dimulai pada pukul 19.00 WIB dengan musik gamelan dari sanggar sekitar. Penonton nampak mulai berdatangan sekitar pukul 20.00 WIB, Jumat (25/10).

Kalamakara

“Kalamakara” adalah tarian yang diciptakan berdasarkan relief yang ada di Candi Barong. Tarian ini bercerita mengenai kisah kutukan Bathara Kala kepada Dewa Shiwa dan Dewi Uma.

Kalamakara

Bathara Kala pada akhirnya menjadi raksasa pemakan hewan dan manusia, hingga ia memakan badannya sendiri dan menyisakan kepalanya.

Cerita ini menggambarkan bahwa setiap kehidupan di dunia akan dimakan usia, hanya waktu yang berputar sesuai kodratnya. Sang Kala yang akan menjawab apa yang akan terjadi di kemudian hari.

Kalamakara

Pagelaran dibuka dengan Tari Kalayaksa. Tarian ini mengisahkan mengenai raksasa yang sedang bersenang-senang dengan raksasa lainnya. Lalu diikuti dengan Tari Sintren dan Tari Caping Ayu.

Kalamakara

Pembukaan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun dan Kepala Dinas Kebudayaan Sleman Aji Wulantara. Dalam sambutannya, Sri Muslimatun mengatakan bahwa Sleman kaya akan potensi candi yang tersebar di wilayah Sleman Timur.

Kalamakara

Selain itu, ia juga mengungkapkan perasaan senang dan tersentuhnya saat tiba di kawasan candi yang telah siap mementaskan sendratari malam itu.

“Saya sudah pernah ke sini (Candi Barong), namun tidak seperti ini. Rasanya beda. Malam hari, dengan deretan pemain gamelan, penonton. Duh, beda sekali rasanya. Sampai merinding saya,” ungkapnya sambil tersenyumlebar. Menurutnya, hanya kurang bulan purnama saja untuk melengkapi.

Di kesempatan yang sama, Aji Wulantara juga menyampaikan rasa syukurnya acara ini dapat kembali digelar untuk kedua kalinya.

Membawa tema “Pendayagunaan candi untuk mewujudkan masyarakat Sleman yang berbudaya”, salah satu tujuan dari festival ini adalah melestarikan candi dengan memberdayakan candi tersebut. Hal ini agar sebuah candi tidak hanya menjadi bangunan semata.

Selain itu juga untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar potensi candi. Candi merupakan kekayaan sejarah masa lalu diwujudnyatakan dengan perilaku budaya masyarakat yang lebih mengedepankan pada nilai-nilai mencintai alam dan lingkungan, religiusitas dan harmonisasi dalam seluruh dimensi kehidupan.

“Kabupaten Sleman memiliki komitmen yang kuat untuk meneguhkan dan mewujudkan masyarakat yang berbudaya yang menjaga tatanan kehidupan yang sawiji, greget, sengguh, ora mingkuh, sekaligus mewujudkan tatanan kehidupan yang prasaja, welas asih, sembada dan tembayatan,” ungkap Aji.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JogjaFamily 100,9 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO



    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini