Gudeg.net-ASEAN Traditional Textile Symposium (ATTS) digelar di Yogyakarta pada 4-8 November 2019. Usai mengikuti jamuan High Tea di Puro Pakualaman, para delegasi menghadiri welcome dinner yang diselenggarakan di Bangsal Kepatihan, pada Senin (4/11) malam.
Dalam acara ini para delegasi disuguhi tarian tradisional dan juga pagelaran busana. Tampil saat gala dinner antara lain Beksan Adaninggar Kelaswara dari Siswo Angon Bekso dan Tarian Weaving Dance Asean Harmony oleh maestro Legong Bali, Bulantrisna Djelantik.
“Suatu kehormatan bagi pemerintah DIY dapat menjadi tuan rumah welcoming dinner untuk peserta 7th ATTS 2019 hari ini,” kata Gubernur DIY Sri Sultan HB X dalam sambutannya yang dibacakan Paku Alam X, Senin (4/11).
Pagelaran busana yang menampilkan 10 busana dodot oleh Afif Syakur menjadi suguhan berikutnya. Dodot sendiri adalah seni melilit kain yang memiliki panjang hingga empat meter.
“Kami ingin menampilkan bahwa batik adalah bagian dari kehidupak manusia dari lahir hingga meninggal. Kami membuat sedemikian rupa tampilan batik tersebut meskipun tradisional, berupa lilit-lilit kain tapi bisa dinikmati dan bisa dijadikan busana,” kata Afif, Senin (4/11).
Menurutnya, Indonesia memiliki wastra yang sangat beragam dan sudah saatnya kita menunjukkan ragam wastra Indonesia kepada dunia. “Semuanya bisa memajukan kita sebagai bangsa dan wastra-wastra ini bisa menjadi bagian dari Indonesia,” ucapnya.
Kirim Komentar