Gudeg.net- Lebih dari 100 pelukis yang berasal dari sejumlah daerah di Indonesia berkumpul untuk mengikuti acara Melukis Bersama 100 Perupa di Kawasan Titik Nol Yogyakarta, Selasa (10/12).
Acara yang diprakarsai oleh Komunitas Posnya Seni Godod Yogyakarta ini memanfaatkan Hari Bebas Kendaraan yang berlaku setiap Selasa Wage di sepanjang Malioboro hingga Titik Nol Yogyakarta.
Ketua Panitia Melukis Bersama 100 Perupa Godod Sutejo mengatakan, kegiatan ini merupakan silaturahminya para pelukis sketsa Indonesia.
“Para pelukis yang hadir berasal dari berbagai daerah di Indonesia, kami srawung nyengkuyung bareng melukis Malioboro saat Hari Bebas Kendaraan Selasa Wage,” ujar Godod Sutejo.
Godod menjelaskan, kegiatan ini juga sebagai apresiasi terhadap maestro perupa sketsa Hendro Purwoko yang akan menggelar pameran di Bentara Budaya Yogyakarta malam nanti. Selain itu juga sebagai peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) sedunia yang jatuh bertepatan pada hari ini.
“Kami sengaja memanfaatkan lengangnya Malioboro pada Selasa Wage untuk melukis oleh karenanya kami memilih tema sketsa seluruh kehidupan yang terjadi di Maliboro satu hari penuh ini,” jelasnya.
Godod menuturkan, kegiatan melukis bareng ini menargetkan sekitar 100 perupa namun pihaknya telah menyediakan sekitar 120 kanvas. Hingga pukul 11.00 WIB jumlah peserta yang hadir telah mencapai 103 perupa dan berasal dari Bandung, Jakarta, Bali, Surabaya, Semarang dan lainnya.
“Ini telah melebihi target kami yaitu 100 perupa, akan tetapi kami tetap membuka pendaftaran hingga siang ini, dan masih tersisa sekitar 17 kanvas lagi di meja pendaftaran,” tutur pria berjanggut panjang itu.
Salah satu pelukis asal Semarang S. Hartono mengakui, dirinya sengaja datang ke acara melukis bareng ini karena ingin mengetahui lenggangnya Malioboro pada saat Selasa Wage.
“Saya kesini sekaligus mengapresiasi Pak Hendro sebagai sesepuh perupa sketsa Yogyakarta dan selain itu juga dapat bertemu dengan para teman-teman perupa lainnya,” akunya.
Hartono yang telah datang sejak dua hari yang lalu tersebut melukis sketsa Kawasan Titik Nol lengkap dengan hiruk pikuknya. Baginya melukis Malioboro dan Titik Nol disaat sepi seperti hari ini adalah moment langka.
“Malioboro terutama Titik Nol ini bagus untuk dilukis bila pas sepi seperti ini, yang ada hanya orang lalu lalang dan pengayuh becak yang mangkal dipinggiran jalan,” pungkas pria dengan prawakan besar itu.
Rencananya hasil dari melukis bersama ini akan dipamerkan di rumah Komunitas Posnya Seni Godod di Jalan Suryodiningratan MJ 11/641 Gg. Rahmat Yogyakarta mulai 10-18 Desember 2019.
Kirim Komentar