Gudeg.net- Ratusan warga yang sedang menikmati lengangnya Jalan Malioboro pada Selasa Wage berkumpul menyaksikan Gelar Pentas Desa Budaya di Monumen Serangan Oemoem 1 Maret, Selasa (18/2).
Kegiatan yang menampilkan delapan desa budaya di DIY diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan (Disbud) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kabid Adat Tradisi Lembaga Budaya dan Seni Dinas Kebudayaan DIY Eni Lestari Rahayu mengatakan, kegiatan ini merupakan ruang bagi desa budaya untuk menampilkan potensi yang dimiliki.
“Pemerintah DIY sedang mengembangkan desa wisata yang ada dengan tujuan agar dapat meningkatkan kunjungan wisatawan baik dalam maupun luar negeri dan inilah wadahnya,” ujar Eni Lestari Rahayu.
Eni menjelaskan, acara ini akan dibuat secara rutin setiap bulannya selama tahun 2020. Bukan hanya potensi seni budaya, akan tetapi dapat menampilkan juga hasil usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Rencananya kami akan menyelenggarakan acara semacam ini hingga bulan Oktober mendatang, kurang lebih sekitar delapan kali. Yang akan tampil pun akan berasal dari seluruh kabupaten dan kota di DIY,” jelasnya.
Untuk gelaran pertama ini desa budaya yang ditampilkan antara lain berasal dari Gunungkidul yang diwakilkan oleh Desa Budaya Giring dan Giripurwo, Kabupaten Sleman oleh Girikerto dan Margoagung.
Selain itu gelaran potensi desa budaya ini juga ada dari Kulonprogo yang diwakilkan oleh Desa Budaya Hargomulyo dan Brosot, Kabuptaen Bantul diwakilkan oleh Bangunjiwo dan Dlingo.
Menurut Eni, terdapat sekitar 56 desa budaya yang tersebar diseluruh wilayah DIY dan akan ditampilkan setiap Selasa Wage.
“Disbud DIY juga memberikan fasilitas bagi upacara adat yang dimiliki desa budaya serta melengkapi mereka dengan peralatan bernusik seperti gamelan dan lainnya,” tuturnya.
Eni menambahkan, untuk menjaga agar potensi desa budaya terus berkembang, pihak Disbud DIY akan memberikan pendampingan pada setiap desa.
“Tahun lalu pendamping ada sekitar 80 orang dan untuk tahun ini ditambah menjadi 112 pendamping. Tujuannya agar seluruh sektor yang ada pada desa tersebut dapat menigkat secara sumber daya manusianya,” ungkap Eni.
Dengan adanya gelar potensi desa budaya ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga desa melalui pemberdayaan masyaraka.
“Desa budaya harus menjadi bagian dari penting dari DIY, karena majunya sebuah desa budaya akan membawa dampak baik bagi seluruh masyarakata yang berada didalamnya,” harap Eni.
Kirim Komentar