Gudeg.net- Tepat pukul 20.30 hingga 21.30 WIB lampu sekitar Monumen Serangan Umum 1 Maret dimatikan secara serentak dan mengikuti Bank Indonesia, Kantor Pos Besar serta Gedung Bank Nasional Indonesia (BNI).
Itu dilakukan pada saat ratusan oarang warga Yogyakarta melakukan acara Swicth Off (matikan lampu) memperingati Earth Hour 2019 di Titik Nol Yogyakarta, Sabtu (30/3) malam.
Warga duduk bersama melingkari sejumlah lampu minyak kecil yang telah disiapkan oleh panitia bertuliskan 60+ untuk peringatan Earth Hour.
Ketua Panitia Komunitas Earth Hour Jogja Ali Zaenal mengatakan kegiatan ini dilakukan atas kekhawatiran mereka akan semakin borosnya energi yang digunakan manusia karena kebutuhannya.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk mematikan lampu sealam satu jam untuk kembali menyadari betapa pentingnya hemat energi dan lebih peduli pada lingkungan,” ujarnya.
Selain mematikan lampu warga juga dapat mencabut semua stopkontak pada sumber-sumber listrik mereka. Kita biarkan selama satu jam semua yang berhubungan dengan listrik beristirahat agar bumi juga dapat beristirahat sejenak, tambahnya.
Peringatan Earth Hour 2019 tidak hanya dilakukan di seputaran Titik Nol Yogyakarta, akan tetapi terdapat sekitar 60 titik turut melangsungkannya. Seperti Tugu Pal Putih Yogyakarta, Candi Prambanan, Bandara Adisucipto, dan sejumlah Hotel Bintang Lima di Yogyakarta.
Untuk mendukung acara Earth Hour 2019 di Kawasan Titik Nol ini, warga dihibur oleh sejumlah komunitas seni diantaranya Ngopinyastro, Kopibasi, Keroncong VOC, dan Teater Misbah.
“Mereka memang para komunitas yang juga perduli akan keberlangsungan bumi kita, jadi mereka membawakan penampilan yang bersentuhan dengan tema Bumi,” jelas Ali.
Pada tahun ini peringatan Earth Hour 2019 Yogyakarta mengangkat tema Gotong Royong Ruwat Bumi. Yang bertujuan agar seluruh masyarakat bumi dapat bersama-sama untuk mencitani bumi dan lingkungan.
“Kami berharap dengan peringatan Earth Hour ini dapat berdampak pada penghematan energi yang terpakai di Yogyakarta, karena dengan menghemat energi kita sama saja menjaga dan mencintai bumi kita ini,” harap Ali Zaenal.
Kirim Komentar