Gudeg.net- Ratusan warga memadati Monumen Serangan Umum Satu Maret untuk menyaksikan gelaran acara Gelar Seni Desa Budaya, Selasa (18/6).
Acara yang diinisiasi oleh Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (Disbud DIY) ini bertujuan untuk menampilkan potensi seni budaya sejumlah desa wisata yang berada di Yogyakarta.
Kepala Seksi Lembaga Budaya Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY Endang Widuri mengatakan acara ini sebagai ajang promosi desa wisata yang sedang maju.
“Desa wisata saat sedang kami kembangkan, tidak hanya lingkungannya saja akan tetapi segala potensi yang berada didalamnya termasuk seni dan budayanya,” ujarnya.
Selain itu Endang juga menjelaskan, desa budaya bisa meningkat menjadi desa mandiri budaya. Dengan status ini, desa boleh mengajukan dana dari tiga dinas. Selain dinas kebudayaan, juga Dinas Pariwisata, dan Dinas Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta.
Acara gelar seni yang dimulai pada pukul 15.00 ini diikuti oleh delapan desa budaya diantaranya Desa Wisata Jatimulyo, Sendangsari, Giring, Srigading, Girisekar, Sabdodadi, Wonokerto dan Sendangagung.
Kedelapan desa waisat tersebut diharuskan menampilkan potensi seni budaya setiap desanya secara maksimal tanpa ada menyewa pemain seni dari tempat lain.
“Penampilan harus berasal benar-benar dari warga desa wisata sendiri, ini sebagai pembuktian bahwa mereka dapat mengembangkan seni budaya secara mandiri,” jelas Endang.
Salah satu penampil yang berasal dari Desa Wisata Girisekar Gatot mengungkapkan, untuk acara ini mereka mempersiapkan kesenian jatilan dengan 10 seniman.
“Desa wisata kami sangat terkenal dengan seni Jatilan Putra nya, oleh karena itu kami tampil semaksimal mungkin hari ini,” tuturnya seusai tampil.
Selain potensi seni budaya pada acara ini juga dipamerkan sejumlah hasil dari UMKM desa wisata penampil. Diantaranya UMKM makanan tradisional peyek kacang dari Desa Wisata Sabdodadi Bantul dan jamu hasil olahan dari Desa Wisata Girisekar Gunungkidul.
Kirim Komentar