Gudeg.net- Gunung Merapi mengeluarkan hembusan asap solfatara dengan intensitas sedang hingga tebal setinggi sekitar 50 meter dari atas puncak gunung, Senin (16/12).
“Keluarnya asap solfatara terjadi pada pukul 06.43 WIB dan teramati dari Pos Pantau Gunung Merapi di Desa Jrakah Boyolali,” tulis BPPTKG melalui grup whatsapp Media Merapi, Senin (16/12).
BPPTKG DIY menjelaskan, untuk gunung api aktif seperti Merapi menjadi hal yanng biasa bila mengeluarkan hembusan asap solfatara. Hal tersebut terjadi karena adanya aktifitas tekanan gas di dalam perut gunung.
“Dari Jum’at (13/12) Merapi memang terus mengeluarkan asap berwarna putih tetapi pada hari ini keluarnya cukup tebal dengan intensitas cukup tinggi akan dan teramati dengan jelas,” jelasnya.
Menurut laporan meteorologi BPPPTKG DIY periode pantauan Senin (16/12) ppada pukul 12.00-18.00, Merapi teramati mengalami perubahan cuaca dengan cepat mulai dari cerah,mendung hingga hujan.
Angin berhembus dengan lemah mengarah ke barat, suhu udara sekitar 16,5-21,5 derajat selsius dengan kelembaban udara 11-90 persen. Untuk curah hujan yang terjadi berkisar antara 35 mm per harinya.
Sedangkan untuk kegempaa, terjadi gempa guguran sebanyak sembilan kali, amplitudo 5-67 mm dengan durasi 17,7-91,7 detik.
Berdasarkan kondisi tersebut, pihak BPPTKG DIY tetap menyatakan bahwa status Merapi tidak berubah yaitu tetap WASPADA.
Warga diharapkan tetap jaga jarak aman yaitu 3 Km dari puncak Merapi dan yang berada dalam Kawasan Rawan Bencana III harus tetap waspada dan berhati atas segala kemungkinan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak BPPTKG DIY masih mengumpulkan data perihal awan panas letusan yang terjadi pada pagi ini.
Kirim Komentar