Seni & Budaya

Jogja Chinese Art & Culture Centre Gelar PBTY ke-15

Oleh : Rahman / Rabu, 22 Januari 2020 11:54
Jogja Chinese Art & Culture Centre Gelar PBTY ke-15
Penampilan barongsai pada Pekan Budaya Tionghoa (PBTY) 2019 di Kampung Ketandan, Yogyakarta,(2019),Gudeg.net/Rahman

Gudeg.net- Jogja Chinese Art & Culture Centre (JCACC) bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Pemerintahan Kota Yogyakarta kembali akan menggelar Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) ke-15.

PBTY dalam rangka merayakan Tahun Baru Imlek 2571 2020 ini rencananya akan di mulai pada tanggal 2-8 Februari 2020 di Kampoeng Pecinan Ketandan, Malioboro, Yogyakarta.

Ketua I Jogja Chinese Arts and Culture (JCACC) Jimmy Sutanto mengtakan, PBTY ke-15 akan menyuguhkan banyak fariasi acara dan kegiatan.

“Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta adalah sebuah acara tahunan yang memungkinkan masyarakat untuk lebih mengenal alkulturasi seni budaya Tionghoa dan Indonesia,” ujar Jimmy Sutanto pada siara pers yang diterima GudegNet, Rabu (22/1).

Jimmy menjelaskan, ada peningkatan mutu dan acara pada PBTY tahun ini seperti pameran-pameran tentang budaya Tiongoa yang masyarakat belum banyak mengetahuinya.

“Kami sudah siapkan Rumah Budaya Tionghoa yang berada di Ketandan Selatan untuk memamerkan berbagai benda-benda sejarah dari para keturunan Tionghoa di Yogyakarta,” jelasnya.

Untuk PBTY tahun ini JCACC mengangkat tema The Cultural Colours of Wonderfull Indonesia yang berarti Warna Warni Budaya dalam Keindahan Indonesia.

Ketua Divisi Pameran Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2020, Agus Handoko mengutarakan, pameran di Rumah Budaya akann digelar selama tujuh hari berurut-turut.

“Rumah Budaya akan memamerkan peninggalan dengan teman Rumah Kapten Tan Djing Sing, seorang petinggi Tiongkok yang pernah berada di Yogyakarta pada tahun 1803-1813,” tutur Agus Handoko.

Dengan diadakannya PBTY ke-15 ini diharapkan dapat masyarakat dapat turut merasakan kemeriahan Tahun Baru Imlek dan mengetahui lebih dalam sejarah dari Tiongkok.

“Sebagai kota budaya dan miniatur Indonesia, Yogyakarta tidak lepas dari akulturasi budaya baik budaya Jawa maupun Tiongkok atau paduan keduanya yang akan selalu menarik dan harus kita lestarikan," pungkas Ketua I Jogja Chinese Arts and Culture (JCACC) Jimmy Sutanto.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini