Gudeg.net- Lokomotif uap yang tidak beroperasi sejak 1977 dan menjadi koleksi Museum Transportasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) kini dapat dioperasikan kembali.
Lokomotif uap dengan nama D14 10 ini telah melalui sejumlah perbaiakan dan restorasi di Balai Yasa Kereta Api Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta selama 270 hari kerja.
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6 Yogyakarta Eko Budiyanto mengatakan, pada awalnya lokomotif ini dari TMII sudah dibawa ke Solo namun ditarik ke Balai Yasa Yogyakarta.
“Tadinya dari Jakarta langsung dibawa ke Solo karena memang untuk dipakai disana sebagai kereta wisata pembantu KA Jaladara, namun diputuskan agar diperbaiki di sini” ujar Eko Budiyanto disela-sela persiapan keberangkatan lokomotif uap D14 10 di Stasiun Lempuyangan, Kamis (6/2).
Eko menjelaskan, ini merupakan perjalanan perdana dari kereta uap buatan negara Jerman setelah mengalami sejumlah perbaikan. Kereta akan dibawa ke stasiun Purwosari Solo dan menetap disana.
“Ini adalah momen sejarah, dimana kereta uap yang sudah lama mati hampir setengah abad itu dapat hidup kembali dan akan berjalan sendiri dengan rute Yogyakarta-Solo. Namun tetap ada Track Motor Car (TMC) yang akan mengawal bila terjadi satu hal diperjalanan,” jelasnya.
Lokomotif uap yang berwarna hitam legam ini merupakan buatan pabrik Hanomag negara Jerman pada tahun 1921, sasis buatan Werkspoor Belanda, dengan panjang 12.650 mm, lebar 3.000 mm dan tinggi maksimum 3.780 mm.
Berdiameter roda 1.106 mm, lebar sepur 1/067 mm, kecepatan laju maksimal 70 km/jam dengan bahan bakar kayu jati atau batubara tergantung pada model peti ketel api.
Lokomotif berkekuatan 268 daya kuda ini bersistem uap lokomotif kering atau Superheater dengan sistem pengereman rem vakum.
“Terakhir lokomotif ini menempati Depo Induk Jatinegara, namun tahunnya belum terkonfirmasi. Lintasan dinasnya dulu area Jakarta-Bogor-Sukabumi,” ungkap Eko.
Sebelum di kirim ke Solo hari ini, lokomotif uap D14 10 pernah di uji coba pada awal bulan November 2019 di jalur rel sekitar Balai Yasa dan hasilnya baik.
Dengan hidupnya kembali lokomotif uap ini Eko berharap, seluruh warga dapat menikmatinya secara fungsi sebagai lokomotif wisata di Kota Solo.
“Lokomotif uap D14 10 akan menjadi saling silang bantu dengan KA Jaladara yang melayani rute wisata Purwosari- Solo Kota. Warga silahkan mengabadikan momen bersejarah ini bila menemukan di jalur perjalanannya atau setelah tiba di Solo,” harapnya.
Kirim Komentar