Gudeg.net - Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) 072 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memberikan penyuluhan dan pemasangan alat "Mitigasi Bencana Alam dan Early Warning System (EWS)" di Dusun Sonyo, Jatimulyo, Girimulyo, Kulonprogo. Masyarakat setempat diharap siap siaga bila terjadi bencana, dan mengetahui ciri-ciri akan terjadinya bencana khususnya tanah longsor.
Budi Santosa, Koordinator Divisi Pengurangan Risiko Bencana dan Kesiapsiagaan (PRBK) Muhammadiyah Disaster Medical Center (MDMC) Pimpinan Pusat (PP) Muhammidyah dalam paparannya menjelaskan ciri atau tanda-tanda tanah longsor, dan memberikan pengarahan kepada warga dalam kesiapsiagaan bencana.
"Dusun Sonyo perlu dibentuk tim siaga kampung yang terdiri dari pelindung, tim logistik, dan penghubung eksternal," ucap Budi dalam keterangan tertulis, Selasa (25/2). Ia melanjutkan, dengan adanya tim siaga kampung membuat warga lebih siap dalam menghadapi bencana.
Hal senada disampaikan Ketua Tim KKN 072 UMY, Agis Gustiana. Menurutnya perlu ada perhatian lebih terkait pencegahan serta penanggulangan ketika terjadi longsor.
"Karena itu kami membuatkan peta daerah yang rawan terjadi bencana di Dusun Sonyo dan menyertakan ciri-ciri terjadinya tanah longsor," kata Agis. Peta tersebut akan diberikan di setiap RT agar menumbuhkan kesadaran warga akan pentingnya mitigasi bencana alam.
EWS yang dibuat Mahasiswa KKN 072 UMY dipasang pada Jumat (21/2). Cara kerja alat ini menggunakan panel surya untuk membantu agar tetap aktif dan ketika ada getaran yang berasal dari tanah yang merupakan ciri-ciri terjadinya tanah longsor, alat ini otomatis akan berbunyi seperti sirine.
Dosen pembimbing lapangan tim KKN 072, Iswanto, berharap program ini dapat membantu warga terhindar dari bencana dan mampu memperkecil dampak kerugian apa bila terjadi bencana. "Saya harap juga masyarakat bisa menerima serta menerapkan ilmu yang didapat selama penyuluhan,” kata Iswanto.
Kirim Komentar