Gudeg.net - Ingin jajan jenang di sore hari, langsung saja meluncur ke daerah Petung, Papringan, Sleman, Yogyakarta. Jenang yang terletak di seberang Indomaret Papringan ini disukai banyak kalangan. Sejak buka, pembeli datang silih berganti.
“Ada jenang sumsum, jenang kandil, mutiara, dan ketan hitam,” ucap Mbah Sastro, penjual jenang ketika berbincang dengan Gudeg.net, Rabu (26/2). Bisa dipilih salah satu macam saja, atau campuran.
Disajikan dengan pincuk, seporsi jenang kemudian disiram santan dan air gula jawa. Jenangnya lembut, rasa manisnya pas. Seporsinya dijual seharga Rp 5000 saja.
“Sampun enten tigang dasa tahun, le dodol jenang,” (Sudah ada tiga puluh tahun, berjualan jenang) ucapnya sembari melayani pembeli. Sebelum berjualan menetap di tempat ini usai lebaran tahun lalu, ia berjualan dengan berkeliling.
Tempat tinggalnya tak jauh dari tempat ia berjualan. Sewaktu masih kuat, nenek berusia sekitar 70 tahun ini berjualan dengan berkeliling hingga Ambarrukmo.
Ia mengaku tak tahu berjualan sejak tahun berapa. “Saya ini tidak bisa menulis, tidak sekolah, jadinya tidak tahu tahun. Tapi menghitung uang bisa,” ucapnya sembari terkekeh.
Sebelum berangkat berjualan, ia membuat dan menyiapkan dagangannya sendiri, dari pukul 8.00 hingga 15.00. “Kelapa juga marut sendiri. Kalau beli kelapa parutan, kurang bagus,” ucapnya.
Penasaran? Jenang ini bisa dicicipi Senin-Jumat pukul 15.30 hingga habis. “Kalau sepi ya sampai maghrib,” kata Mbah Sastro.
Kirim Komentar