Gudeg.net – Untuk yang ingin mencicipi jajanan tradisional di Yogyakarta, bisa langsung menuju Mbah Hadi. Kuliner ini berlokasi di sebelah utara Tugu Yogyakarta, tepatnya di depan Gereja St. Albertus Agung Jetis.
Jajanan ini disajikan dengan wadah daun pisang. Seporsinya, kuliner ini dijual seharga Rp 5000 saja.
Selain cenil, tersedia juga gatot, tiwul dan lupis. Kami mencicipi cenil. Teksturnya kenyal, disajikan dengan taburan kelapa dan gula halus.
Gatot dan tiwul menjadi favorit pembeli, sedangkan cenil disukai anak-anak muda.
Rini, putri Mbah Hadi, sore itu menggantikan ibunya yang sedang tak enak badan untuk berjualan. “Biar langganannya nggak pada kecewa,” ucap Rini ketika berbincang dengan Gudegnet, Senin (9/3).
Ia mengatakan, ibunya berjualan sejak tahun 1975. “Turun-temurun, dari mbah-mbah saya. ibu saya generasi ketiga,” katanya.
Setiap hari, Mbah Hadi dengan dibantu anak dan cucunya menyiapkan dagangan dari pukul 09.00 hingga pukul 15.00. Nenek yang kini berusia 79 tahun tersebut berjualan sejak sore hari.
Kuliner ini buka sekitar pukul 16.00 hingga 19.30. “Buka tergantung becaknya. Kalau becaknya datangnya cepet nanti jualannya buka cepet. Jam empat sudah sampai, setengah lima sudah jualan,” katanya.
Kirim Komentar