Gudeg.net- Melihat perkembangan virus corona (COVID 19) yang masih kondusif, menjadi alasan Pemerintah DIY belum mengambil keputusan untuk menutup proses pendidikan sejumlah sekolah di DIY.
“Dengan kondisi saat ini, kami belum akan memutuskan untuk meliburkan para siswa dari sekolah. Proses belajar mengajar masih tetap berjalan seperti biasa,” ungkap Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan, Senin (16/3).
Sultan menuturkan, masih dibutuhkan pembahasan lebih lanjut untuk mengambil keputusan merumahkan para pelajar di seluruh DIY. Selain itu diperlukan juga sosialisasi kepada orang tua agar anak-anak tetap dirumah bila keputusan libur diambil.
“Harus ada jaminan dan kepastian dari orang tua dan, apakah nantinya para siswa bila diliburkan benar berada di rumah atau bahkan malah main diluar,” jelasnya.
Lanjut Sultan, dibutuhkan juga pengawasan publik bagi para siswa karena tidak hanya orang tua, guru juga harus dapat memberikan jaminan. Bila diliburkan namun tetap berada diarea publik lebih baik tetap di sekolah.
“Diliburkan tapi tetap dijalan, lebih baik sekolah akan mudah dalam pengawasan. Kalau sekolah, mereka tidak kemana-mana, pagi hingga siang dan sore pulang ke rumah, malah jelas alurnya,” lanjut Ngarso Dalem.
Sultan juga menyikapi tentang keputusan untuk kuliah online yang telah diambil oleh sejumlah perguruan tinggi di DIY.
“Saya tidak masalah untuk kuliah online tapi harus benar dilakukan, tidak keluyuran. Kalau iya berarti sama saja nantinya dengan para pelajar bila diliburkan,,” ungkapnya.
Keseluruhan mahasiswa di DIY berjumlah sekitar 300 ribu orang dan hanya 10-20% yang berasal dari Yogyakarta, sisanya berasal dari luar Yogyakarta
Menurut Sultan, bila memang diliburkan dari kuliah lebih baik selama satu bulan, sekaligus libur untuk memasuki bulan puasa.
“Kalau hanya 14 hari dan tetap di Yogya terus pergi kemana-mana, ya sulit juga bagi kita untuk mengawasinya. Kalau mereka pulang, jadi bisa istirahat dan bertemu keluarganya, itu akan lebih baik,” tutur Raja Keraton Yogyakarta itu.
Kirim Komentar