Gudeg.net- Keraton Yogyakarta memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1441 H dengan mengelar upacara tradisi Hajad Dalem Yasa Peksi Burak.
Tradisi ini biasanya digelar pada setiap tanggal 27 Rejeb Penanggalan Jawa namun untuk tahun ini diselenggarakan pada hari Sabtu Legi Malem Minggu Pahing, (21/03) lalu.
Tim Tepas Tandha Yekti Keraton Yogyakarta Vinia R Prima mengatakan, tradisi ini adalah agenda rutin dari Keraton Yogyakarta.
“Hajad Dalem ini merupakan tradisi Keraton Yogyakarta sebagai sarana dakwah ajaran Nabi Muhammad SAW dan telah ada sejak kepemimpinan Sultan Hamengu Buwono (HB) I,” ujar Vinia R Prima saat dikonfirmasi, Kamis (9/4).
Vinia menjelaskan, untuk Keraton Yogyakarta Peksi Burak atau Burung Buraq dipercaya sebagai wahana Nabi Muhammad SAW saat menerima perintah salat lima waktu.
“Tradisi ini baru kami publikasikan karena berbarengan dengan rangkaian acara dari Hajad Dalem Jumenengan Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X,” jelasnya.
Prosesi Yasa Peksi Burak berlangsung di Bangsal Sekar Kedhaton, kompleks Keputren dan dihadiri oleh para Putri dan Sentana Dalem Keraton Yogyakarta.
Sedari pagi pukul 09.00 WIB, Para abdi dalem sudah mulai berkumpul untuk menyiapkan ube rampe berupa bunga dan dedaunan. Selain ube rampe disiapkan juga sejumlah perlengakapn lain sperti buah-buahan dan lainnya.
“Para putri Keraton juga menyiapkan hiasan dari kulit jeruk Bali, berwujud Burung Buraq atau kendaraan Nabi Muhammad saat melakukan Isra Mi’raj,” ungkap Vinia.
Putri Keraton yang membuat hiasan burung buraq adalah Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi, GKR Condrokirono, GKR Maduretno, GKR Hayu,dan GKR Bendara dan kerabat lainnya.
Kulit jeruk Bali diukir menyerupai bagian tubuh dari burung buraq seperti sayap, leher, hingga kepala. Setelah siap, seluruhnya dirakit dan diletakan pada hiasan berupa sarang burung yang dibuat dari anyaman bambu.
Setelah keseluruhuan perlengakapan siap maka prosesi dilanjutkan dengan membawa Peksi Burak menuju Masjid Gede Kauman.
Prosesi tersebut dilakukan oleh Abdi Dalem Punakawan Kaji dibantu oleh Abdi Dalem Suranata dan Kanca Abrit.
Setiba di Masjid Gede Kauman, Peksi Burak diterima oleh Abdi Dalem Pengulon Masjid Gedhe. Kemudian ditata dengan rapih untuk didoakan dan dibacakan riwayat Nabi Muhammad SAW.
Doa yang dibacakan ditujukan kepada Sultan beserta keluarga besar, demi kelestarian Keraton dan kesejahteraan rakyat Yogyakarta.
Puncak acara Peringatan Isra Mi’raj diselenggarakan pada malam hari selepas salat Isya dan juga dihadiri oleh masyarakat sekitar Keraton Yogyakarta.
Pada pprosesi ini Kiai Penghulu menempatkan diri di belakang meja kecil dengan membawa kitab Al Quran, dimana mengisahkan peristiwa Isra Mi’raj.
Tahapan akhir dari prosesi ini adalah membagikan seluruh ube rampe dan buah-buahan yang berada pada rangakaian Peksi Burak.
Keraton berharap dengan adanya prosesi ini seluruh masyarakat dapat mengambil hikmah dari Peringatan Isra Mi’raj ini dan selalu menjalani perintah salat lima waktu sebagai rukun Islam.
Kirim Komentar