Gudeg.net- Digelarnya Hajad Dalem Jamasan Pusaka Tahun Jumakir 1954, Keraton Yogyakarta akan tutup selama dua hari pada tanggal 1-2 September 2020.
“Berkaitan dengan pelaksanaan agenda Hajad Dalem Jamasan Pusaka Tahun Jumakir 1954, Keraton Yogyakarta ditutup selama dua hari dan wisata Keraton akan kembali dibuka pada Kamis 3 September 2020,” ujar Vinia bagian Humas Keraton Yogyakarta saat dikonfirmasi, Senin (31/8).
Selain itu, dikarenakan masih dalam situasi pandemi Covid-19, tradisi jamasan yang berlangsung di Museum Kereta Keraton Yogyakarta kali ini berlangsung tertutup untuk umum.
“Untuk tahun ini ritual Jamasan kereta pusaka di Museum Kereta yang biasanya terbuka untuk umum, dengan berat hati kami selenggarakan secara tertutup. Hal itu untuk menghindari kerumunan, karena masih dalam situasi pandemi,” jelasnya.
Pelaksanaan prosesi jamasan yang diselenggarakan setiap awal bulan Sura atau Tahun Baru kalender Jawa ini menurut Vinia, hanya akan melibatkan pihak internal dari keraton dan para abdi dalem saja.
“Jamasan pusaka besok ini, hanya dilakukan oleh internal keraton dan abdi dalem saja. Pelaksanaanya juga dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” tuturnya.
Ritual Jamasan ini diselenggarakan selama dua hari ini bertujuan untuk membersihkan dan merawat benda-benda pusaka milik Keraton.
Pada hari pertama, benda pusaka yang akan dijamas atau dibersihkan adalah Kereta Kanjeng Nyai Jimat dan pendampingnya yaitu kereta Kanjeng Kiai Harsunaba.
Kereta Kanjeng Nyai Jimat adalah kereta tertua yang dimiliki Keraton Yogyakarta, pernah digunakan pada penobatan Sri Sultan Hamengku Buwono I sampai Sri Sultan Hamengku Buwono III.
Sedangkan kereta Kanjeng Kiai Harsunaba merupakan peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono VI dan masih dipergunakan untuk upacara-upacara resmi keraton.
Untuk hari kedua, benda pusaka yang akan dijamas adalah benda pusaka yang berada di dalam Keraton Yogyakarta dan akan dibersihkan langsung oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Bagi masyarakat yang ingin menyaksikan secara langsung prosesi ritual Jamasan, dapat mengikuti melalui aplikasi streaming video langsung Periscope milik keraton (@kratonjogja).
“Seluruh prosesi Jamasan akan kami siarkan langsung melalui periscope di akun twitter Keraton Yogyakarta (@kratonjogja), jadi masyarakat dapat melihat disana,” ungkap Vinia.
Kirim Komentar