Gudeg.net- Masjid Jogokariyan tetap menyediakan takjil (menu buka puasa) dan nasi kotak gratis bagi masyarakat, namun untuk tahun ini pembagian dilakukan dengan cara yang berbeda yaitu dengan sistem drive thru (warga tidak turun dari kendaraan).
Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan Muhammad Jazir menjelaskan, sistem drive thru dipilih agar tidak terjadi kerumunan di sekitar masjid.
“Cara ini kami ambil agar warga tidak berkerumun di masjid. Warga hanya melintas dan ambil takjil yang kami bagikan di dua titik sekitar masjid,” ujar Muhammad Jazir, Jumat (1/5).
Pihak masjid menyiapkan sekitar 3.000 takjil dan nasi kotak setiap harinya untuk dibagikan kepada masyarakat.
“Langkah ini juga sekaligus menerapkan Physical Distancing dan tetap di rumah yang telah menjadi anjuran wajib dari pemerintah agar memutus penyebaran Covid-19,” tuturnya.
Pasar sore Ramadan yang biasa diselengarakan oleh pihak masjid, kali ini ditiadakan namun masih ada beberapa penjual yang tetap menggelar lapak dagangannya.
“Sebetulnya pasar Ramadan tetap ada namu kami ganti dengan cara berinteraksi penjualan dengan sistem online. Memang masih ada yang jualan dan itu adalah warga sekitar sini saja,” ungkap pria yang disapa Ustad Jazir itu.
Koordinator Pasar Sore Jogokariyan Enggar Haryo Panggalih mengungkapkan, penjualan pasar sore secara online dikonsep dengan membuat sejumlah di grup whatsap.
“Kami buat tiga grup, dua grup untuk katalog menu berbuka puasa dan satu lagi berisikan para pedagang yang sudah mendaftarkan diri ke pihak panitia,,” ungkapnya.
Bila ada warga yang tertarik dengan menu yang ada di katalog, langsung bisa menghubungi para penjual langsung. Ongkos kirim akan di sepakati oleh kedua belah pihak.
“Jadi pihak Jogokariyan hanya memfasiltasi saja dan tidak mengambil keuntungan apa-apa. Ada sekitar 100 pedagang dann 500 calon pembeli di ke tiga grup whatsap yang kami kelola,” tegasnya.
Rencananya kegiatan pembagian takjil dan nasi kotak drive thru akan terus dilakukan sepanjang bulan Ramadan 1441 H.
Kirim Komentar