Gudeg.net - Memperingati ulang tahun ke-50, Museum Dewantara Kirti Griya (MDKG) Yogyakarta menggelar serangkaian diskusi bertajuk ‘Jagongan Merdeka’.
Sesi puncak berlangsung Sabtu (2/5), diikuti antara lain Dirjen Kebudayaan Kemdikbud RI Hilmar Farid, Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, juga pakar budaya visual Sumbo Tinarbuko.
Acara hari ini bertujuan untuk mencoba mencari titik temu implementasi ajaran Ki Hajar Dewantara yang paling memungkinkan untuk segera dilakukan.
Kegiatan dengan tema besar “Gagasan & Praktek Ajaran Ki Hadjar Dewantara: Jalan Meluhurkan Kebudayaan Bangsa” ini dilangsungkan secara online melalui aplikasi video conference.
Hilmar menyampaikan, sumber daya di Kemdikbud saat ini tengah diarahkan sejalan dengan gagasan Ki Hajar Dewantara, Tri-kon (Konsentris, Konvergen, Kontinyu).
“Dalam implementasinya, Sariswara sebagai sebuah laboratorium dan metode belajar digerakkan untuk menyebar ke seluruh nusantara sebagai bagian meyakini lagi potensi lokal daerah,” ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Gudegnet, Sabtu (2/5).
Hal ini untuk menanamkan lagi rasa percaya diri sebagai bangsa besar. Sariswara sendiri merupakan metode yang diajarkan Ki Hajar yang menekankan budi pekerti dan karakter.
Kondisi pandemi Covid-19 yang tengah berlangsung saat ini tak luput dari pembahasan. Sumbo Tinarbuko menyampaikan, “budaya layar” secara masif di era pandemi ini menjadi tentangan tersendiri bagi pendidikan, sekaligus pembentukan watak atau karakter anak.
Sementara itu Heroe Poerwadi berharap agar guru di era pandemi ini tidak terpaku pada pemberian tugas pelajaran kepada siswa dengan materi di sekolah, namun dimodifikasi dengan tugas yang mampu digali anak sendiri di rumah.
Selain memperingati HUT ke-50 MDKG, kegiatan ini juga diadakan salam rangka memperingati wafatnya Ki Hajar Dewantara pada 26 April, dan juga dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2020 sekaligus 131 tahun hari lahir Ki Hajar Dewantara.
Hasil diskusi 'Jagong Merdeka" diharap dapat ditindak lanjuti oleh pengambil kebijakan. Di samping itu, hasil diskusi juga diharap menjadi inspirasi gerakan masyarakat untuk melanjutkan dan mengembangkan gagasan luhur Ki Hajar Dewantara
Kirim Komentar