Gudeg.net—Dunia musik Indonesia kembali diterpa kabar duka. Setelah kepergian mengejutkan dari Glenn Fredly, kali ini mantan basis Dewa 19, Erwin Prasetya berpulang karena pendarahan lambung pada Sabtu (2/5).
Apa sebenarnya pendarahan lambung itu, bagaimana cara mengenali dan mencegahnya?
Pendarahan lambung atau pendarahan gastrointestinal (GI) adalah gejala gangguan pada saluran pencernaan. Darah sering muncul dalam tinja atau muntah, tetapi tidak selalu terlihat.
GI dapat menyebabkan tinja terlihat hitam atau kering. Tingkat pendarahan dapat berkisar dari ringan hingga berat dan dapat mengancam jiwa.
Biasanya dibutuhkan teknologi pencitraan yang cukup canggih. Pencitraan ini dibutuhkan agar dokter dapat menemukan penyebab pendarahan. Pengobatan nantinya akan tergantung pada sumber perdarahan.
Tanda dan gejala pendarahan saluran cerna bisa tampak jelas (terbuka) atau tersembunyi (tertutup), tergantung pada lokasi perdarahan.
Lokasi pendarahan bisa terletak di mana saja di saluran pencernaan; dari mulut hingga dubur. Secara detail, kondisi ini dapat terjadi di saluran pencernaan atas seperti kerongkongan (esofagus), lambung, dan usus dua belas jari (duodenum).
Pendarahan juga bisa terjadi di saluran pencernaan bawah seperti usus halus, usus besar, dan dubur.
Pada pendarahan terbuka, gejala yang tampak bisa jadi; muntah darah (warnanya mungkin merah atau coklat gelap dan bisa juga teksturnya menyerupai bubuk kopi), tinja hitam/gelap dan lembek, pendarahan dubur (biasanya di dalam atau bersamaan dengan tinja).
Pada pendarahan tersembunyi gejala yang tampak bisa jadi; sakit kepala ringan, sulit bernafas, pingsan, nyeri dada, dan sakit perut.
Jika pendarahan terjadi tiba-tiba dan berkembang dengan cepat, seseorang bisa mengalami syok. Tanda dan gejala syok meliputi; penurunan tekanan darah, jarang atau tidak buang air kecil sama sekali (jika buang air sedikit sekali), keringat dingin, denyut nadi cepat, ketidaksadaran atau kesadaran menurun.
Salah satu penyebab pendarahan lambung adalah maag kronis. Walaupun nampaknya sepele, jika dibiarkan tanpa diobati maag dapat menimbulkan luka pada lambung. Obat-obatan pun dapat merusak dinding lambung.
Penyebab lainnya adalah bisul perut, tukak lambung, sobekan di saluran yang menghubungkan lambung ke kerongkongan, pembesaran vena abnormal di esofagus (varises esofagus), tumor, wasir, radang usus, polip di usus besar, dan lainnya.
Beberapa pencegahannya meliputi pembatasan penggunaan obat anti-inflamasi non-steroid, pembatasan konsumsi alkohol, berhenti merokok, jika menderita GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau penyakit asam lambung, ikuti instruksi dokter untuk mengobatinya.
Sumber: mayoclinic.org
Kirim Komentar