Gudeg.net- Seorang mahasiswa berkebutuhan khusus Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada meraih prestasi luar biasa dan lulus dengan predikat cumlaude.
Muhammad Erwin Althaf, secara fisik tidak ada yang berbeda dengan mahasiswa lainnya namun dirinya merupakan penyandang tuna rungu yan berhasil menuntaskan studinya dengan baik di UGM.
Orangtua Muhammad Erwin Althaf, Edi Sumarwanto menceritakan tentang proses buah hatinya hingga dapat menyelesaikan kuliah di UGM.
“Althaf sudah tunarunngu sejak lahir, berawal ketika ibunya akan naik haji dan diberikan obat-obatan sebelum berangkat. Namun ternyata sedang hamil muda dan akhirnya harus menjalani perawatan,” ujar Edi Sumarwanto saat ditemui GudegNet di Media Centre Fortakgama UGM, Rabu (19/2).
Edi mengungkapkan, setelah Althaf lahir terdapat kejanggalan dan tidak seperti anak-anak lainya yang baru lahir. Lebih cenderung diam. Melihat keadaan tersebut Edi memutuskan untuk membawa Althaf menjalani pengobatan di sejumlah rumah sakit dalam hingga luar negeri.
“Pendengaran Althaf ternyata tidak dapat merespon dengan baik, ia hanya bisa mendengar suara sangat sedikit melalui daun teliganya dan itu pun desibel tinggi,” ungkapnya.
Pada saat memasuki jenjang pendidikan sekolah dasar banyak juga mengalami penolakan karena kekurangannya. Akan tetapi orang tua tidak tinggal diam, terus berusaha agar Althaf dapat bersekolah..
Diterima di sekolah dasar swasta di Semarang membuka masa depan Althaf, dari sanalah semangat ia untuk terus belajar semakin besar. Ia juga sempat bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB).
“Dokter bilang bahwa dia hanya kurang pada pendengaran tapi tidak pada sistem tubuh lainnya bahkan tingkat kecerdasan baik. Karenanya ia harus masuk sekolah umum,” tutur Edi.
Setelah lulus SMA Edi meyakinkan anaknya untuk dapat mengikuti undangan tes masuk UGM melalui jalur SNMPTN.
Kesulitan juga dialami Althaf pada saat awal perkuliahan, interaksi belajar mengajar di bangku kuliah sedikit mengganggunya. Bergabung dengan UKM Peduli Difabel UGM lah dirinya dapat bertahan dan mengikuti seluruh perkuliahannya hingga di wisuda.
Althaf di wisuda dengan hasil sangat baik, hampir keseluruhan mata kuliah yang diperolehnya mendekati kata sempurna.
Skripsi berjudul Pengaruh Penambahan Bungkil Jintan Hitam Terhadap Konsumsi dan Kecernaan Pada Domba Merino membawa Althaf menjadi lulusan terbaik dengan cum laude.
“Walaupun sempat kesulitan dan pernah dapat nilai D, saya tetap semangat dan berusaha semaksimal mungkin. Pencapaian ini saya terima berkat jasa teman-teman yang selalu ada dan mendukung saya,” ucap Althaf dibantu salah satu anggoota UKM Peduli Difabel UGM Bima Indra Permana.
Ia pun menginginkan para penyandang disabilitas tunarungu lainnya agar tetap berjuang dan berusaha semaksimal mungkin atas tujuan yang dimiliki.
Rencananya Althaf akan melanjutkan program studi S2 nya sekaligus membuktikan orang dengan berkebutuhan khusu dapat berprestasi dengan baik.
Kirim Komentar