Gudeg.net- Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman siap gelar rapid test bagi para pengunjung supermarket Indogrosir di GOR Pangukan, Sleman, Yogyakarta.
Rapid Diagnostic Test (RDT) akan diselenggarakan selama tiga hari yaitu mulai Selasa (12/5) hingga Kamis (14/5).
Bupati Sleman Sri Purnomo meminta warga Sleman dan sekitarnya dapat mendaftarkan diri untuk dapat mengikuti rapid test massal tersebut.
“RDT massal ini ditujukan kepada siapa saja warga Sleman yang mengunjungi supermarket Indogrosir di jalan Magelang," ujar Sri Purnomo pada siaran pers yanng diterima GudegNet, Senin (11/5).
Sri Purnomo menjelaskan, RDT ini ditujukan bagi seluruh warga Sleman yang mengunjungi supermarket Indogrosir pada kurun waktu tanggal 19 April sampai 4 Mei 2020. Pemda Sleman mengkonfirmasi telah menyiapkan sekitar 1.500 RDT.
“1.500 RDT akan dibagi selama tiga hari, jadi per hari 500, agar tidak terlalu menumpuk dan tetap harus menjalani protokol kesehatan saat test massal besok,” jelasnya.
Sri Purnomo berharap warga yang sempat mengunjungi Indogrosir untuk dapat jujur agar riwayat penyebaran atau tracking klaster Indogrosir dapat terselesaikan dengan cepat.
“Silahkan daftar di http://rdt.slemankab.go.id atau di http://corona.slemankab.go.id hingga hari ini Senin (11/5) pukul 14.00 WIB. Silahkan mendaftarkan diri hingga kuota tercukupi,” harapnya.
Warga hanya tinggal mengisi formulir yang ditelah disediakan pada website dan menjawab sejumlah pertanyaan.
Untuk mendaftar dibutuhkan Nomer Induk Kependudukan (NIK) sebagai data bahwa pendaftar adalah benar warga Sleman. Selain itu dibutuhkan juga struk nota sebagai bukti transaksi di Indogrosir.
Rapid test massal ini dilakukan sejalan dengan ditemukannya seorang karyawan dari Indogrosir yang positif Covid-19 pada tanggal 24 April lalu.
Setelah itu sekitar 300 pekerja telah menjalani rapid test dan menghasilkan sekitar 57 orang menunjukkan reaktif. Ke-57 orang tersebut harus menjalani Polymerase Chain Reaction (PCR) atau test swab.
Dengan kejadian ini maka Indogrosir telah ditetapkan sebagai salah satu klaster atau wilayah penyebaran Covid-19 di Sleman.
Sri Purnomo menegaskan, hingga saat ini supermarket tersebut telah ditutup oleh Pemkab Sleman dan kejadian ini menjadi pengalaman dan pembelajaran bersama.
“Ini jadi pembelajaran kita semua, ke depanya seluruh perusahaan harus dapat lebih memantau kesehatan karyawannya agar tidak lagi terjadi hal seperti ini,” tegas orang nomer satu di Pemda Sleman itu.
Sri Purnomo juga mengimbau agar warga tetap menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh Pemerintah Pusat.
“Pakai masker, jaga jarak aatu Physical Distancing, mencuci tangan dan tetap dirumah, itu keharusan demi memutus mata rantai Covid-19 di Sleman dan DIY,” ungkapnya.
Kirim Komentar