Gudeg.net- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi (Staklim) Yogyakarta imbau masyarakat dan nelayan untuk tidak beraktifitas atau menjauhi pesisir laut Pantai Selatan.
Imbauan tersebut menyusul terjadinya gelombang tinggi di Perairan Selatan Pulau Jawa termasuk sejumlah pantai di wilayah DIY.
“Bebebrapa hari ini terjadi gelombang tinggi di perairan Laut Selatan DIY seperti pantai Glagah Kulonprogo, Pantai Trisik Gunungkidul dan sebagian pantai wilayah Bantul,” ujar Kepala BMKG Staklim Reni Kraningtyas dalam siaran persnya, Selasa (26/5).
Reny menjelaskan, timbulnya gelombang tinggi disebabkan oleh adanya pusat tekanan cukup tinggi di Samudera Hindia sebelah Barat Australia. Fenomena seperti ini merupakan salah satu pentunjuk akan masuknya musim kemarau.
“Tekanan udara menyebabkan dorongan angin cukup kencang menuju Perairann Laut Jawa dan ketinggian gelombang kira-kira akan mencapai 2-5 meter pada sebagian pesisir. Dengan jangkauan gelombang sekitar 50-100 meter dari bibir pantai,” jelasnya.
Untuk itu BMKG Staklim Yogyakarrta mengimbau seluruh nelayan dan masyarakat untuk sementara waktu gar menjauhi laut hingga bibir pantai.
“Sebagian pesisir juga akan mengalami tinggi gelombang lebih dari 5 meter, dan itu cukup membahayakan aktifitas masyarakat di sekitar pantai,” imbaunya.
Dari berita yang beredar di media sosial melaporkan bahwa sejumlah bangunan rusak akibat dari naiknya gelombang di pesisir pantai Gunungkidul.
Menurut media sosial SAR Pantai Baron Gunungkidul (@SARSATLINMAS) pantai yang mengalami kerusakan cukup parah adalah di wilayah Pantai Baron.
“Pantai Sundak lima gasebo dan rumah makan rusak, Pantai Somandeng enam gasebo rusak dan Pantai Sepanjang satu gasebo rusak,” tulis SAR Pantai Baron Gunungkidul pada akun medsosnya.
Selain itu sejumlah perahu nelayan juga sempat dievakuasi ke tempat yang cukup aman setelah pesisir Pantai Ngrenehan diterjang gelombang sedari pagi hari.
Kirim Komentar