Gudeg.net- Gelombang tinggi yang melanda pesisir pantai Selatan membuat puluhan kapal nelayan hanya bisa bersandar di bibir pantai Depok Bantul Yogyakarta, Jumat (29/5).
Salah satu nelayan Nurohman mengatakan, gelombang tinggi telah terjadi sejak seminggu lalu namun yang cukup parah terjadi beberapa hari ini karenanya nelayan tidak dapat melaut.
"Angin kencang sudah sekitar 4-5 hari yang lalu dan terparah lusa dan kemarin. Air pasang bisa sampai jalanan tempat parkir kendaraan. Kira-kira 100 meter dari batas bibir pantai," ujar Nurohman.
Pantauan GudegNet, sepanjang pesisir pantai Kabupaten Bantul mulai dari Pantai Depok hingga Parangtritis tidak terlihat aktifitas dari warga sekitar.
Puluhan warung yang berada di bibir pantai memilih untuk tutup agar terhindar dari naiknya air pasang sehingga membuat suasana pantai semakin sepi.
Nurohman menjelaskan, ia dan puluhan nelayan lainnya hanya bisa menambatkan perahunya di tepi pantai sambil memantau perkembangan gelombang tinggi air laut.
"Kami hanya bisa memantau saja, pihak SAR Bantul dan Kepolisian juga telah mengimbau kami untuk tidak melaut untuk sementara waktu," jelasnya.
Menurut Nurohman, air laut mulai naik ke tepian dan mencapai bibir pantai biasanya dimulai dari pukul 09.00 WIB hingga mendekati siang hari.
"Kalau sudah air pasang seperti ini, kami hanya bisa saling membantu sesama nelayan dan membantu warung untuk mengangkat barang ke tempat lebih aman," tuturnya.
Berdasarkan pengalaman Nurohman, mingggu di akhir bulan Juni merupakan musim tanggkapan ikan dan selalu membawa hasil yang bagus.
"Beberapa hari kemarin cuaca cukup bersahabat dan kami banyak yang melaut. Tangkapanpun dapat dibilang bagus tapi saat ini kami hanya bisa menunggu, tidak mau ambil resiko," kata dia.
Sementara itu Kepala BPBD DIY Biwara Yuswantana mengatakan, hingga hari ini ada laporan kerusakan sejumlah fasilitas wisata di sejumlah pantai di wilayah Gunungkidul.
“Kerusakan berupa sejumlah gasebo dan warung yang berada di tepian pantai dan pihaknya akan mengecek ke lokasi guna memastikannya. Sekaligus membuat langkah antisipasi bila terjadi air pasang kembali,” kata dia.
BMKG Staklim Yogyakarta telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi untuk pesisir laut Selatan Pulau Jawa pada Rabu, (27/5).
"Gelombang tinggi dan angin kencang yang melanda Perairan Selatan Pulau Jawa berasal dari Samudera Hindia sebelah Barat Australia. Tinggi gelombang bisa sampai 5 meter," tulis BMKG pada siaran persnya.
Kirim Komentar