Gudeg.net- Pasar Beringharjo mulai memberlakukan peraturan pembatasan jarak dan arus keluar masuk bagi pengunjung sebagai persiapan pemberlakuan new normal.
Pembatasan jarak ditandai dengan pita berwarna kuning bertuliskan Jaga Jarak, sedangkan untuk arus keluar masuk pengunjung ditandai dengan simbol berbentuk arah panah.
Selain itu terdapat juga tanda simbol bulat bercat hitam dilantai pasar sebagai tanda batas pedagang untuk meletakan barang dagangannya agar tidak menghalangi jalur pengunjung.
Bagian ekskalator juga dipasangi tanda silang warna merah sebagai tanda dimana pengunjung dapat berdiri saat naik ke lantai dua Pasar Berinharjo.
Seorang pedagang batik Sumarti mengatakan, tanda ini mulai dipasang beberapa hari lalu dan yang terpasang baru di bagian depan pasar saja.
“Tanda pita kuning ini sudah ada dari kemarin, tapi hanya baru los batik depan sini saja, belum sampai belakang. Yang sampai belakang itu tanda arah panah dan yang bulet-bulet itu,” ujar Sumarti saat ditemui di Pasar Beringharjo, Selasa (16/6).
Menurut Sumarti, penjelasan dari UPT Pasar Malioboro bahwa tanda ini berfungsi untuk memberikan jarak ketika ada transaksi dan juga agar tidak ada kerumunan orang di depan kios pasar.
“Kami disini menerima keberadaan pita dan tanda ini asalkan keadaan pasar dapat kembali ramai seperti semula. Sudah sekitar tiga bulan, toko kami sepi pembeli,” tuturnya.
Sumarti mengungkapkan, kondisi pasar Beringharjo sangat sepi sejak pandemi Covid-19 melanda Yogyakarta. Tidak sedikit kios dan toko memutuskan untuk tutup karena tidak ada pengunjung.
“Sejak corona banyak yang tutup karena sepi pembeli, wisatawan juga tidak ada. Baru-baru ini saja para pedagang buka lagi, ada yang sebelum Lebaran, ada juga sesudahnya,” ungkapnya.
Sumarti berharap, dengan peraturan baru ini dapat memulihkan kembali kondisi pasar Berinngharjo yang biasanya ramai dikunjungi “Mudah-mudahan keadaan cepat pulih, dan pengunjung semakin banyak yang datang untuk berbelanja,” harapnya.
Kirim Komentar