Gudeg.net - Di situasi pandemi ini sejumlah kebiasaan baru mesti dipatuhi. Untuk menghindari penularan Covid-19, beberapa perlengkapan menjadi 'barang wajib' ketika bepergian. Saat ini, masker menjadi barang yang lazim digunakan sehari-hari.
Pedagang-pedagang masker berjualan di pinggir-pinggir jalan. Seperti Ari, seorang penjual masker di Jalan Palagan, Yogyakarta. Sebelumnya, ia mencari nafkah dengan menjual jam di Malioboro. Seiring sepinya pembeli lantaran pandemi, ia beralih menjual masker satu bulan yang lalu.
Ia memajang dagangannya di pinggir jalan dan menungguinya dengan duduk-duduk di jok motor. "Karena cuma ini jalan satu-satunya untuk bertahan hidup. Buat makan sehari-hari,” kata Ari ketika ditemui Gudegnet di tempatnya berjualan, Selasa (7/7/2020).
Maskernya beraneka macam, namun yang paling banyak disukai pembeli adalah masker polos. Hasil berjualan masker lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-harinya, makan dan rokok.
Menurutnya, karena dampak pandemi, sekitar 30 persen pedagang di Malioboro beralih menjadi penjual masker. Ia sendiri berencana kembali berjualan di Malioboro ketika kondisi telah kembali seperti semula.
Beberapa hari lalu Ari mengunjungi Malioboro untuk melihat-lihat situasi. “Sudah ramai, cukup banyak pengunjung, cuma yang beli belum ada karena pengunjung dari orang situ semua, orang Jogja sendiri,” tuturnya.
Seperti halnya Ari, penjual masker di Jalan Mangkubumi, Rizki sebelumnya juga berjualan di Malioboro. Ia pun menjual masker dengan beragam gambar, seperti gambar mulut berkumis, mulut yang sedang tertawa, dan yang lainnya.
Dengan berjualan masker ia dapat memenuhi kebutuhannya. “Lantaran Covid, dari pada bengong di rumah. Alhamdulillah dapat buat makan sehari-hari,” katanya.
Kirim Komentar