Seni & Budaya

Happy Anxious Day: Cemas yang Berbahagia, Bahagia dalam Kecemasan

Oleh : Trida Ch Dachriza / Senin, 24 Agustus 2020 13:30
Happy Anxious Day: Cemas yang Berbahagia, Bahagia dalam Kecemasan
Beragam masker karya yang dipamerkan karya Tina (kiri) dan karya Sinta (kanan)-Gudegnet/Trida

Gudeg.net—Masker, pada suatu ketika saat dunia dilanda pandemi, menjadi kebutuhan primer semua umat manusia yang peduli pada dirinya sendiri dan orang lain.

Ya, memang tidak semua orang berusaha atau senang dengan keputusan bermasker, namun tetap masker menjadi tren kebutuhan baru untuk keberlangsungan hidup orang banyak.

Dua perempuan seniman, Sinta Carolina dan Tina Wahyuningsih, menuangkan ekspresinya dalam bentuk respon masker. Keduanya punya gaya dan estetika yang berbeda. Karya mereka dipamerkan dalam pameran bertajuk “Happy Anxious Day”.

Sinta kerap doodling atau corat-coret di atas ‘kanvas’ masker, dan Tina yang mempunyai latar menjahit boneka senang membuat respon tiga dimensi untuk maskernya.

Karya Sinta menurut Kris Budiman yang memberikan catatan kuratorial untuk pameran ini, dapat dikenali degan sekejap mata. Mulai dari diksi warna yang khas, meriah dan warna-warni hingga artefak (benda) dan hewan-hewan yang ada dalam kehidupan sehari-hari yang sering nampak ‘sepele’ dan luput dari perhatian.

Tina dikenal dengan patung lunaknya, selama ini gemar menjelajahi bentuk-bentuk dan figur-figur yang asosiatif.

Masker untuk mereka bukan hanya persoalan bertahan dari penyakit di tengah pandemi, tetapi juga bertahan secara ekonomi. Sebelumnya mereka hidup dari menjual hasil karya seni mereka di Instagram, @bulbulgiftshop dan @tinathingsart.

Begitu pandemi menghantam, hilanglah mata pencaharian tersebut. Keduanya beralih memproduksi masker non-medis yang ternyata sangat diminati pembeli.

Duet berpameran sebenarnya sudah direncanakan dari satu tahun yang lalu. Saat itu tentu tidak ada yang meramal akan datangnya pandemi.

“Jadi sebenarnya kami sudah menentukan tema. Bukan yang sekarang ini. Dua bulan menuju pameran kita ketemu dan ngobrol, tema mau sama atau gimana. Lalu kita cerita ngapain aja selama pandemi, ternyata sama-sama bikin masker,” cerita Sinta saat berbincang dengan Gudegnet di pembukaan pameran (15/8).

Walaupun sama-sama bertema pandemi, keduanya memiliki pendekatan yang sangat berbeda dalam menginterpretasi tema. Tina banyak mengeksplorasi bentuk yang absurd, sedangkan Sinta ekspresif dan cukup eksplisit dalam menceritakan pandemi versinya.

“Dari dulu karyaku itu banyak boneka. Awalnya bisa menjahit karena punya anak lalu bikin bantal sendiri, boneka sendiri. Aku suka figur yang aneh-aneh karena berangkat dari ilustrasi, dari buku-buku dongeng,” cerita Tina menjelaskan bentuk-bentuk aneh tapi indah masker buatannya.

Sinta yang kerap mengerjakan gambar (drawing) dan coret-coret (doodling) banyak bercerita lewat ilustrasinya. Ia mengaku tidak bisa menjahit, jadi dia pesan masker pada penjahit lalu direspon sesuai tema pandemi.

“Seperti (karya) yang berjudul ‘Blue Pandemi Sky’, selama pandemi kan kita mengalami perubahan. Langit jadi biru, lalu lintas jauh berkurang,” ujar Sinta.

Judul pameran yang dipilih di mata Kris Budiman cukup menggugah ambiguitas pada kemungkinan menautkannya dengan situasi pandemi. Dalam hal ini, tentu mudah dilakukan karena media karya berupa masker.

Ambiguitas yang dimaksud adalah dalam hal tafsir. Di satu sisi bisa berarti hari-hari cemas yang berbahagia dan membahagiakan, di satu sisi dapat pula dipahami sebagai ucapan selamat (menjalani) hari-hari penuh kecemasan yang tentu merujuk pada pandemi.

Menurut Kris lagi, dengan frasa itu Sinta dan Tina di satu sisi seperti sedang menyindir kita atau setidaknya menyodorkan sepotong ironi, sedangkan di sisi lain mereka pun menawarkan optimisme untuk tetap bahagia dan selamat melalui kondisi darurat ini.

Pameran ini berlangsung di Miracle Prints Art di Suryodiningratan MJ-II/853. Galeri buka setiap Senin-Sabtu pukul 11.00 - 16.00 WIB.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini