Gudeg.net- Ada seekor singa besar berwarna perak dengan mata yang terbelalak berdiri dengan kokohnya di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta.
Singa tersebut merupakan salah satu karya seni dari seniman kriya kondang Yogyakarta Timbul Raharjo yang sedang menggelar pameran di Museum Sonobudoyo.
“Singa itu adalah karya seni terbaru saya di tahun 2020 ini yang saya beri judul Petangguh Dua dan sengaja ditaruh di Titik Nol,” ujar Timbul Raharjo saat membuka pameran Me, My Self % I #3 ‘Transvestite Arts’ di Museum Sonobudoyo, Minggu (31/8).
Keberadaan karya seni singa tersebut menjadi perhatian tersendiri bagi para pengunjung dan wisatawan yang berada di Kawasan Titik Nol.
Seperti Ridwan, pengunjung Titik Nol asal Magelang yang sempat kaget melihat ada patung singa yang cukup besar di salah satu pusat keramaian Kota Yogyakarta itu.
“Awalnya ketika jalan dari Malioboro saya telah melihat ada benda besar berwarna silver dan pas saya dekati ternyata seekor singa besar sekali dan keren menurut saya,” jelas Ridwan saat diwawancara.
Bagaimana tidak menjadi perhatian umum, singa dengan ukuran hampir lima meter berwarna perak itu semakin bersinar ketika terkena lampu jalanan atau kendaraan yang melintas.
Sontak saja, ratusan orang yang sedang berwisata menjadikan sang singa tersebut sebagai tempat untuk berswafoto maupun berfoto bersama.
(Seniman Timbul Raharjo dengan salah satu karyanya di pameran Me, My Self % I #3)
“Tadi sempat juga selfie sama teman-teman karena sayang, udah keren seperti ini masak tidak dimanfaatkan untuk foto,” tambhanya.
Bukan tanpa alasan mengapa Timbul Raharjo menaruh karya seni singa miliknya di Titik Nol, alasan utamanya adalah agar dapat menjadi salah satu daya tarik wisata para pengunjung disana.
“Ditaruh disana biar jadi daya tarik wisata sekaligus sebagai peringatan bahwa seniman Yogyakarta adalah orang-orang yang tangguh semua, terlebih di saat menghadapi kesulitan karena pandemi Covid-19 ini,” kata dia.
Timbul mengibaratkan singa Petangguh Dua sebagai simbol bahwa Yogyakarta adalah kota yang kreatif, kota yang tangguh dengan seniman yang selalu berkreasi walau dalam keadaan sulit.
Menurut pria yang juga seorang dosen Jurusan Kriya Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, ada sekitar 10.000 seniman yang terus berkreasi saat ini di DIY, baik yang otodidak maupun akademisi.
“Dengan 10.000 seniman, maka sudah selayaknya Yogyakarta mendapat sebutan sebgai kota kreatif atau bahkan kota paling kreatif di Indonesia,” tuturnya.
Pameran Me, My Self % I #3 ‘Transvestite Arts’ akan berlangsung dari 30 Agustus hingga 13 Sepetember dengan penerapan protokol kesehatan pameran yang berlaku. Pameran dibuka setiap hari mulai pukul 09.00-21.00 dan tidak dipungut biaya atau gratis.
Kirim Komentar