Seni & Budaya

Benda Etnoastronomi Nusantara Kuno Terpajang di Museum Sonobudoyo

Oleh : Rahman / Rabu, 11 Desember 2019 10:20
Benda Etnoastronomi Nusantara Kuno Terpajang di Museum Sonobudoyo
Pengunjung mengamati video mapping luar angkasa saat Pameran Angkasa Ruang dan Waktu di Musueum Sonobudoyo Yogyakarta, Rabu(11/12)Gudeg.net/Rahman

Gudeg.net- Puluhan benda etnoastronomi yang berasal dari kebudayaan Jawa dan Nusantara terpajang pada Ruang Pameran Temporer, Museum Sonobudoyo Yogyakarta, Rabu (11/12).

Pameran yang bertajuk Angkasa Ruang dan Waktu ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kebudayaan DIY Aris Eko Nugroho dan Kanjeng Pangeran Haryo(KPH)  Notonegoro.

Kepala Dinas Kebudayaa DIY Aris Eko Nugroho mengatakan, pameran etnoastronomi ini merupakan salah satu pameran temporer yang secara rutin Museum Sonobudoyo adakan.

“Pameran temporer seperti ini kami selenggarakan tiap tahunnya dan di bulan terakhir tahun 2019 ini digelar mengenai ilmu etnoastronomi yang sudah ada sejak lampau,” ujar Aris Eko Nugroho.

Aris menjelaskan, berbagai alat penelitian benda langit yang dipajang merupakan sejumlah alat yang telah dipakai oleh masyarakat Indonesia sejak jaman dahulu. Ilmu etnoastronomi seudah berkembang terlebih dahulu dibandingkan dengan ilmu astronomi modern.

“Pameran ini bercerita tentang ilmu pengamatan benda langit dalam pandangan budaya dimana praktiknya sudah dilakukan jauh sebelum ditemukannya teropong oleh Galileo Galilea tahun 1608,” jelasnya.

Aris melanjutkan, kearifan lokal masyarakat nusantara sudah lebih dahulu dapat memecahkan berbagai permasalahan ruang dan waktu seperti menentukan waktu hingga menentukan musim tanam pertanian.

 

Hal itu terbukti dengan adanya berbagai catatan prasasti klasik dan naskah-naskah kuno yang telah mencatat kepandaian leluhur dalam mengamati berbagai benda langit.

“Pada pameran ini nantinya masyarakat dapat mengetahui, alangkah hebatnya budaya Jawa jaman dahulu dapat sejajar dengan ilmu angkasa. Dan mudah-mudah dapat menjadi sarana pendidikan bagi kaum milenial,” harap Kepala Dinas Kebudayaan DIY itu.

Sementara itu KPH Notonegoro mengungkapkan, Museum Sonobudoyo merupakan salah satu tempat untuk pembelajaran seluruh masyarakat  yang ingin mengetahui seluruh jenis kebudayaan Jawa.

“Sejak berdirinya Museum Sonobudoyo pada tahun 1935 hingga saat ini telah memiliki koleksi sekitar 65.000 benda yang merepresentasikan kebudayaan Jawa, Bali, Lombok dan Madura,” ungkapnya.

Ia menambahkan, pameran ini juga untuk memperlihatkan kepada generasi milenial bahwa koleksi museum tidak hanya sebagai media ilmu pengetahuan dan pendidikan akan tetapi juga sebagai hiburan.

“Silahkan para generasi milenial mengunjungi Museum Sonobudoyo ini karena disini kami selalu menampilkan sesuatu yang dapat membuat menarik baik dari segi penyajian atau bahkan dari isi pameran yang diselenggarakan,” tambah Penghageng Kawedanan Hageng Punokawan (KHP) Kridomardowo itu.

Pameran Angkasa Ruang dan Waktu akan diisi dengan sejumlah kegiatan menarik seperti Tur Kuratorial, Diskusi Komunitas, Seminar Pameran hingga pembelajaran Ilmu Fotografi Pemotretan Milky Way.

Pameran akan berlangsung cukup lama, mulai dari tanggal 10- Desember hingga 20 Februari 2020 dan pengunjung dapat menikmatinya secara gratis.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JogjaFamily 100,9 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    JIZ 89,5 FM

    JIZ 89,5 FM

    Jiz 89,5 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini