Gudeg.net—Pandemi Covid-19 telah membubarkan semua kegiatan seni budaya yang telah dirancang selama satu tahun penuh. Di tengah pandemi yang telah berjalan selama lebih dari enam bulan ini, geliat seni budaya kembali muncul.
“Tahun ini hampir semua agenda seni budaya dibatalkan. Karena acara kebudayaan pasti mengundang kerumunan massa. Semuanya yang bersifat begitu kita daringkan,” kata Purwiati, Kepala Seksi Seni Dinas Kebudayaan DIY, Senin (7/9).
Kebanyakan festival yang didaringkan tersebut dikumpulkan di bulan Oktober 2020 mendatang. Sebelumnya beberapa festival seperti Festival Langen Carito diadakan di bulan April, Festival Kethoprak di bulan Oktober, dan Festival Sendratari di bulan September.
Di tahun 2020 festival-festival ini selain disatukan di bulan Oktober juga diadakan di siang hari. Tidak ada penyelenggaraan di malam hari.
“Festival dari masing-masing kabupaten dan kota taping di lokasi masing-masing lalu disatukan di dinas. Provinsi tidak menyelenggarakan secara fisik,” jelas Pur, sapaannya.
Salah satu program Dinas Kebudayaan (Disbud) DI Yogyakarta untuk seniman terdampak Covid-19 adalah dengan mengadakan berbagai kegiatan seperti pertunjukan, tutorial, dagelan, dan kethoprak daring. Seluruh kegiatan ini diadakan dengan dibatasi maksimal delapan orang personel.
“Memang secara finansial sangat tidak ideal karena berbeda dengan fasilitas fisik. Tapi paling tidak ini memberikan wadah untuk teman-teman seniman untuk tetap berkreasi,” kata Pur lagi.
Menurutnya, seniman lebih baik diberi dukungan untuk terus berkarya dengan disediakan fasilitas dan wadah ketimbang diberi bantuan tunai. Semua hasil karya tersebut diunggah di kanal YouTube Dinas Kebudayaan DIY.
Kirim Komentar