Gudeg.net - Grup musik dari Yogyakarta, Tashoora, merilis lagu terbaru mereka yang berjudul “Aparat,” hari ini, Jumat (16/10). Lagu ini lahir dari keresahan atas maraknya kasus salah tangkap di Indonesia.
Bekerja sama dengan LBH Jakarta dalam proses riset penulisan karya, lagu ini lantang menyuarakan agar aparat penegak hukum melakukan pembenahan diri dan menjalankan penegakan hukum yang berdasar pada integritas dan kemampuan intelektual.
Melalui keterangan tertulis, band beranggotakan Danang Joedodarmo (vokal, gitar), Dita Permatas (vokal, akordion, kibor), dan Gusti Arirang (vokal, bass) ini menyampaikan, fenomena salah tangkap atau rekayasa kasus saat ini masih menjadi ‘gunung es’ dalam situasi penegakan hukum di Indonesia.
“Kita harus menjaga mata dan memori kolektif agar aparat melakukan penegakan sesuai dengan hukum yang berlaku dan tidak lagi melakukan penangkapan sewenang-wenang,” kata Asta, staf Kampanye Strategis LBH Jakarta dalam keterangan tertulis yang diterima Gudegnet, Jumat (16/10).
Kali ini, Tashoora menggandeng Dias Widjajanto untuk mengambil peran sebagai produser. Lagu Aparat direkam sepenuhnya di Kios Ojo Keos, Jakarta.
Proses mixing “Aparat” dikerjakan oleh Danang di tempat yang sama, sedangkan mastering dipercayakan kepada Anton Gendel di Sangkar Emas Mixing and Mastering, Yogyakarta. Artwork dari lagu “Aparat” dikerjakan oleh Gusti Arirang. Sementara untuk video musik dikerjakan secara mandiri oleh Danang, Dita dan Gusti di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Single ini menawarkan sesuatu yang baru. "Yang jelas, nuansanya sedikit berbeda dengan lagu Tashoora sebelumnya. Bisa dibilang, kami sedang explore hal baru secara musikal lewat Aparat," kata Gusti kepada Gudegnet melalui pesan teks, Jumat (16/10).
Ia mengatakan, video dan artwork lagu ini dibuat dengan sangat responsif, direncanakan, dibuat dan disunting dalam waktu kurang dari dua jam.
Lagu ini dapat dinikmati di seluruh gerai digital. Semua hasil pendapatan dari lagu ini akan disalurkan langsung kepada LBH Jakarta melalui Simpul LBH Jakarta untuk membantu penanganan kasus-kasus salah tangkap dan kerja-kerja bantuan hukum lainnya dalam mendampingi masyarakat miskin, buta hukum, dan tertindas.
Tashoora dibentuk pada tahun 2016. Grup musik ini banyak berbicara tentang Ketuhanan, agama, isu-isu sosial, hingga kebijakan pemerintah. Hingga kini, Tashoora telah melahirkan EP (Live) berjudul “Ruang” (2018); album penuh “Hamba Jaring Cahaya, Hamba Bela Gelapnya” (2019); serta dua single yang dirilis pada tahun 2020, “Sintas” dan “Aparat".
Kirim Komentar