Gudeg.net - Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) menapaki usia ke-58 pada tahun 2020. Dalam masa pandemi ini, peringatan dilaksanakan secara sederhana dengan konsep daring.
Dalam upacara Dies Natalis ke-58 ini, Rektor UKDW, Ir. Henry Fariadi, M.Sc., Ph.D menyampaikan laporan perkembangan UKDW dalam kurun waktu 1 November 2019 hingga 31 Oktober 2020.
Dalam laporannya, Henry antara lain menyampaikan bahwa UKDW telah siap menerapkan metode pembelajaran jarak jauh dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. UKDW juga memperoleh banyak hibah dari DIKTI untuk melakukan inovasi dalam pengembangan akademik.
“Di tengah pandemi ini, kegiatan-kegiatan tetap dilaksanakan secara daring, seperti pelaksanaan wisuda, pelantikan dokter, webinar, conference, workshop, orientasi kehidupan akademika, dan kegiatan-kegiatan pengembangan softskill mahasiswa,” kata Henry dalam keterangan tertulis yang diterima Gudegnet, Senin (2/11).
Selain itu, kuliah kerja nyata mahasiswa tetap dilaksanakan secara daring dan luring, dengan tetap memperhatikan protocol keseharan. KKN alternative sebagai adaptasi pandemic Covid-19 diikuti 618 mahasiswa dengan focus pemberdayaan masyarakat, kewirausahaan, penerapan teknologi, dan karya inovatif.
KKN juga dikemas dalam bentuk KKN Tematik Kota dengan tema Pemberdayaan Masyarakat di Era Adaptasi Kebiasaan Baru yang dilaksanakan di kelurahan Pandeyan, Baciro, Klitren, dan Wirogunan.
Dalam peringatan Dies Natalis ini juga disampaikan orasi ilmiah oleh Dr.dr. Theresia monica Rahardjo, Sp. An, KIC, M.Si. dengan judul Terapi Plasma Konvalesan Harapan bagi Kesembuhan terhadap Corona.
Ahli genetika dan biologi molecular Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha tersebut menyampaikan, dengan dikembangkannya terapi plasma konvalesan pada pasien Covid-19 yang sembuh dapat meningkatkan harapan hidup bagi penderita Covid-19, memperpendek waktu perawatan dan penyembuhan penderita Covid-19.
“Terapi plasma merupakan salah satu bentuk dari vaksinasi pasif yang diambil dari pasien sembuh Covid-19. Plasma yang dimiliki pasien sembuh ini mengandung kekebalan tubuh atau imunoglobulin yang cukup tinggi. Imunoglobulin yang kita berikan kepada pasien penderita Covid-19 dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakitnya,” tutur dr. Monica.
Kirim Komentar