Berita

BPPTKG: Bila Merapi Erupsi, Belum Mengarah Seperti 2010

Oleh : Rahman / Rabu, 04 November 2020 17:39
BPPTKG: Bila Merapi Erupsi, Belum Mengarah Seperti 2010
Seorang petugas Satuan Perlindungan Masyarakat (SATLINMAS) Rescue Gunung Merapi melintasi wilayah sekitar Bungker Merapi Kaliadem,(2019)-Gudeg.net/Rahman

Gudeg.net- Gunung Merapi mengalami peningkatan yang cukup tinggi namun bila terjadi erupsi belum atau bahkan tidak mengarah seperti tahun 2010 silam.

Hal tersebut diungkapkan Hanik Humaida, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) saat menggelar webinar Virtual Tour dan Talkshow Dasawarsa Merapi 2010, Rabu (4/11).

“Gunung Merapi aktivitasnya terus naik dan cukup tinggi dari parameter-parameter yang ada namun belum mengarah seperti erupsi tahun 2010,” ujar Hanik Humaida.

BPPTKG terus mengumpulkan data-data terkait peningkatan aktivitas Gunung Merapi dalam beberapa waktu ini dan keseluruhan data tersebut dapat diakses oleh masyarakat.

Hanik mengungkapkan, pihaknya selalu terbuka dengan data yang ada, baik berupa informasi atau laporan harian Merapi hingga data peningkatan aktivitas seperti saat ini.

“Masyarakat dapat konfirm atau mencari informasi melalui tim BPPTKG atau pada sistem yang baru kami buat yaitu Broadcasting Informasi melalui WhatsApp dan SMS langsung kepada para kepala dusun yang ada di sekitar Merapi,” ungkapnya.

Untuk mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi, BPPTKG juga telah melakukan koordinasi dengan BPBD DIY dan BPBD Kabupaten Sleman.

Di acara yang sama Makwan, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Sleman telah menyiapkan segala sesuatunya untuk mengantisipasi kemungkinan bila Gunung Merapi erupsi.

“Kami tetap mengacu kepada kajian dan analisis BPPTKG namun tetap proposional mengantisipasinya. Kami akan memakai skenario ancaman 9 Km, berbeda dengan 2010 yang awan panasnya mencapai 17 Km,” kata dia.

Makwan menambahkan, saat ini bukaan Gunung Merapi masih mengarah ke selatan yaitu Kali Gendol (9 Km), Kali Kuning (7 Km), Kali Boyong (6,5 Km) dan Kali Krasak (5 Km).

Karenanya Pemkab Sleman telah menyiapkan sekitar 35 barak pengungsian untuk masyarakat. Selain itu juga mempersiapkan jalur-jalur yang akan dilalui untuk evakuasi bila terjadi erupsi.

“Karena masih situasi pandemi maka barak-barak juga akan menerapkan protokol kesehatan dan kapasitas yang digunakan hanya setengahnya saja,” tambah Makwan.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    JIZ 89,5 FM

    JIZ 89,5 FM

    Jiz 89,5 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini