Gudeg.net- Letusan Gunung Merapi yang menimbulkan awan panas pada Senin (14/10) kemarin, tidak mempengaruhi kunjungan wisatawan di lokasi wisata yang berada di kawasan Gunung Merapi.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Hj. Sudarningsih, M.Si saat bertemu dengan para awak media di Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Rabu (16/10).
“Untuk erupsi awan panas Gunung Merapi kemarin, kami tetap mengacu pada informasi yang dikeluarkan oleh BPPTKG DIY dan BPBD Kabupaten Sleman,” ujarnya.
Sudarningsih menjelaskan, walaupun Merapi sempat erupsi akan tetapi tidak terjadi dampak yang signifikan pada sejumlah daera yang berada di wilayah Kabupaten Sleman. Dan itu diperkuat dengan laporan dari BPPD Sleman yang menginformasikan bahwa Merapi dalam kondisi aman.
“Gunung Merapi tetap dalam kondisi Waspada dan tidak membahayakan bagi warga maupun para wisatawan. Namun pemantauan terus dilakukan oleh pihak-pihak terkait,” jelasnya.
Namun menurut Sudarningsih, warga lereng Merapi harus tetap wasada dan dapat mengakses informasi yang akurat tentang perkembangan Gunung Merapi. Warga dapat mengakses informasi baik dari BPPTKG, BPBD Sleman maupun dari aplikasi Jarak Antara Aku dan Merapi.
“Aplikasi itu telah banyak didownload oolehh warga lereng Merapi dan mereka sudah aktif menggunakannya. Aplikasi itu juga dapat memberikan informasi aktivitas Gunung Merapi serta evakuasi bila terjadi hal yang tidak diinginnkan,” tutur Kepala Dispar Sleman itu.
Seperti diketahui, Gunung Merapi sempat mengalami erupsi berjenis awan panas letusan pada Senin (14/10) pada pukul 16.31 WIB dengan tinggi kolom asap mencapai ketinnggian 3.000 meter dari atas puncak.
Dampak dari erupsi awan panas letusan tersebut ialah terjadinya hujan abu tipis disekitar wilayah Magelang Jawa Tengah.
Kirim Komentar